Bandung (ANTARA News) - Pengurus Besar PON XIX/2016 dan Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) XV/2016 Jawa Barat menggelar seminar internasional keolahragaan "Membangun Prestasi Olahraga di Tanah Legenda" di Bandung, Rabu.

"Olahraga harus mengisi ruang kosong yang ada pada anak muda, olahraga harus menjadi salah satu kegiatan yang bisa membangun mentalitas dan moral dari generasi muda bangsa ini," kata Ketua Umum PB PON XIX/2016 Jabar yang juga Gubernur Jabar H Ahmad Heryawan saat membuka seminar itu.

Menurut Heryawan, dengan semangat Pekan Olahraga Nasional (PON) di Jawa Barat, diharapkan energi para olahragawan dan seluruh elemen pembina bisa memberikan inspirasi serta menjembatani energi positif bagi generasi muda untuk bisa meraih prestasi, khususnya pada bidang olahraga.

Hadir pada seminar internasional yang merupakan salah satu kegiatan menjelang PON XIX/2016 dan Peparnas XV/2016 itu Wakil Ketua I KONI Pusat Suwarno, Sekum KONI Jabar MQ Iswara serta sejumlah pengurus teras cabang olahraga di Jabar dan pengurus KONI kabupaten/kota se-Jabar.

Pada kesempatan itu, sejumlah pakar olahraga hadir untuk memberikan pandangannya terkait pembangunan olahraga di Indonesia sekaligus menyambut masa depan olahraga yang lebih baik.

Beberapa teknokrat olahraga yang menyampaikan buah pikirannya adalah Prof Dr Rusli Lutan dari Universitas Pendidikan Indonesia yang menyampaikan paparan dengant tema "Dimensi politik, ekonomi, dan sport event, isu kebijakan dan realisasi dampak". Kemudian Prof Dr Tohi Cholik Muthohir memaparkan tema membangun olahraga menuju kejayaan bangsa.

Adapun Prof Dr Adang Suherman membahas optimalisasi pendidikan karakter melalui pendidikan jasmani sebagai fondasi membangun olahraga prestasi. Sedangkan Ketua Harian PB PON XIX/2016 Iwa Karniwa memaparkan pemasaran olahraga.

Sementara itu dua pakar pembinaan dan pendidikan olahraga dari Australia juga hadir dan memberikan sharing pendangannya pada seminar yang diikuti sekitar 300 peserta itu. Pakar olahraga dari Belanda Jeroen Koekoek menyampaikan pandanganya terkait pelatihan pertandingan guna menumbuhkan prestasi atlet muda. Selain itu Wayne Cotton dari Australia juga memberikan pandangannya dalam pengembangan prestasi olahraga.

Sebelumnya, Ny Netty Prasetyani Heryawan juga menjadi motivator pada pertemuan itu.

"Olahraga harus menjadi salah satu dari sekian solusi bagi generasi muda, ruang kosong di benak anak muda harus dibangun, salah satunya dengan olahraga," kata Ahmad Heryawan.

Ia menegaskan, prestasi lahir dari sebuah proses dan hasil kerja keras dalam latihan dan menempa diri. Siapapun generasi muda di Jawa Barat dan umumnya di Indonesia bisa menekuni olahraga dan berprestasi tanpa memandang asal daerah, kota atau desa maupun lainnya.

"Prestasi lahir dari sebuah hasil kerja keras, disiplin dan kemauan kuat. Siapun bisa menjadi juara dan yang terbaik, dan juara itu tidak lahir dari sebuah kebetulan," katanya.

Ia menyebutkan, juara itu bisa lahir dari mana saja, tak hanya dari perkotaan yang banyak tersedia fasilitas latihan, tapi juga bisa hadir dari pelosok. Ia mencontohkan seorang Sri Wahyuni, peraih medali perak Olimpiade 2016 Brasil cabang angkat besi asal Jabar berasal dari daerah di Kabupaten Bandung.

"Sri Wahyuni harus menjadi salah satu inspirasi bahwa prestasi itu bisa lahir dari mana saja, asal ada kemauan, disiplin dan kerja keras dalam latihan," katanya.

Melalui ajang PON XIX/2016 Jabar, kata gubernur, Jawa Barat telah berupaya melakukan persiapan untuk PON dan menjadi panggung bagi para juara dan atlet terbaik nasional.

"PON adalah panggungnya atlet terbaik nasional, dan Jabar telah melakukan berbagai daya dan upaya untuk mensukeskannya. Jabar siap menjadi tuan rumah PON," kata Heryawan.

Senada juga diungkapkan oleh Wakil Ketua I KONI Pusat Suwarno yang menyebutkan ajang PON XIX/2016 harus dimanfaatkan semaksimal mungkin tidak hanya bagi insan olahraga namun juga berbagai stakeholder untuk bisa mendapatkan efek positif dari penyelenggaraan PON.

"Saya sepakat, pembangunan prestasi olahraga itu harus digulirkan secara keroyokan. Semua bergerak membina dan sinergi, tidak bisa sendiri-sendiri. Saya kira semangatnya sudah sangat kuat diantara kita," kata Suwarno.

Ia mengakui ada kendala dalam pembinaan, namun ia berharap melalui dinamika dan proses yang terus menerus diperbaiki diharapkan semuanya bisa teratasi dan ke depan bisa melahirkan atlet-atlet berprestasi dan menjadi legenda di bidang olahraga," kata Suwarno.

Sementara itu pada Seminar Nasional itu, juga disosialisasikan kesiapan Jabar menjadi tuan rumah PON XIX/2016 dan Peparnas XV/2016 Jabar. Pada kesempatan itu juga disosialiasikan website PON XIX/2016 Jabar, www.pon-peparnas2016jabar.go.id, tabloid PON XIX/2016 "Surili" , Maskot PON Surili Lala dan Lili serta kegiatan lainnya.

Pewarta: Syarif Abdullah
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016