Jakarta (ANTARA News) - Pos pengamatan Gunung Sinabung PVMBG melaporkan terjadinya luncuran awan panas disertai keluarnya material akibat peningkatan aktivitas vulkanik Gunung Sinabung, Sumatera Utara.

"Aktivitas vulkanik Sinabung terus menunjukkan peningkatan yang tinggi. Adanya peningkatan gempa hibrida yang berpengaruh terhadap pertumbuhan kubah lava yang dapat mengakibatkan terjadinya awan panas dan guguran yang besar," kata Kepala Pusdatin dan Humas Badan Nasional Penanggulangna Bencana Sutopo Purwo Nugroho lewat keterangan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Rabu.

Dia mengatakan pos pengamatan Gunung Sinabung PVMBG melaporkan tingginya aktivitas vulkanik dengan ditandai meningkatnya kegempaan dan besarnya volume kubah lava yang sudah mencapai 2,6 juta meter kubik.

Rabu dini hari hingga sore, tercatat telah terjadi 19 kali luncuran awan panas guguran dan 137 kali guguran.

Dalam kurun pukul 00.00-06.00 WIB terjadi 10 kali awan panas guguran dengan jarak dan arah luncur tidak teramati karena tertutup kabut. Teramati guguran lava pijar sejauh 500 meter ke arah selatan tenggara dan seribu meter ke arah tenggara-timur.

Pada pukul 06.00-12.00 WIB, terjadi enam kali awan panas guguran dengan jarak dan arah luncur tidak teramati karena tertutup kabut. Pada sore hari secara beruntun juga terjadi erupsi. Pukul 15.23 WIB, erupsi disertai awan panas guguran dengan amplitudo maksimum 120 mm lama gempa 335 detik.

Selanjutnya pada pukul 15.46 WIB, awan panas guguran dengan jarak luncur 3.500 meter ke arah tenggara-timur dengan amplitudo maksimum 120 mm lama gempa 307 detik.

Dia mengatakan status gunung Sinabung kini dalam tingkatan awas (level IV). Masyarakat dan wisatawan agar tidak melakukan aktivitas di radius tiga kilometer dari puncak.

Sementara bagi masyarakat di sektor selatan-tenggara untuk menghindari area tujuh km dari puncak, sektor tenggara-timur enam kilometer serta dalam jarak empat km untuk sektor utara-timur.

Masyarakat yang berada dan bermukim di dekat sungai-sungai yang berhulu di Gunung Sinabung, kata dia, agar tetap waspada terhadap bahaya lahar.

Masyarakat diminta agar tidak memasuki zona merah pada radius yang telah ditetapkan PVMBG tersebut.

"Potensi erupsi susulan masih sangat tinggi. Hingga saat ini terdapat 2.592 KK atau 9.318 jiwa yang mengungsi di sembilan posko penampungan. Pengungsi berasal dari sembilan desa yang berada di sekitar zona merah yang berbahaya dari erupsi Gunung Sinabung.

Pewarta: Anom Prihantoro
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016