Jakarta (ANTARA News) - Pelaksana Tugas (Plt) Menteri ESDM Luhut Binsar Panjaitan meminta PT Pertamina (Persero) bisa melakukan lebih banyak efisiensi dengan meningkatkan tingkat komponen dalam negeri (TKDN).

PT Pertamina (Persero) menyabet sejumlah penghargaan dalam acara penganugerahan penghargaan keselamatan migas yang diberikan oleh Ditjen Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM di Nusa Dua, Bali, Rabu malam, yang juga dihadiri Luhut.

Dalam siaran pers di Jakarta, Kamis, Luhut menilai perusahaan pelat merah itu telah berhasil menjamin keselamatan kerja dan usaha migasnya.

Menurut dia, catatan keuangan perusahaan minyak negara itu juga terus menunjukan perbaikan dengan utang jangka pendek yang menyusut dari sekitar 5 miliar dolar AS pada 2014 menjadi 0,44 miliar dolar AS.

Arus kas perusahaan juga terus mengalami peningkatan dari 3,1 miliar dolar AS menjadi 5,4 miliar dolar AS saat ini.

"Tapi, Pertamina ini masih banyak TKDN belum dipakai. Lebih baik lagi kalau di hulu menggunakan pipa buatan dalam negeri. Kini saya ada di sini (Kementerian ESDM), akan saya awasi," katanya.

Menurut dia, penggunaan produk-produk dalam negeri memiliki banyak manfaat seperti membuka lapangan kerja dan nilai tambah berupa pajak.

Ada pun dari sisi kualitas, produk dalam negeri akan membaik seiring berjalannya waktu.

"Saya memahami Pertamina dan (perusahaan-peruhaan) migas punya standar yang tinggi. Saat ini PN Gas masih banyak impor, sekarang harus dikurangi. Saya kan pantau ini. Pabrik pipa di Indonesia ada empat sekarang ini, mereka semua underutilized (belum dimanfaatkan)," katanya.

Luhut juga menyebut sektor migas telah terbuai dengan terlalu banyak melakukan ekspor sehingga pasar domestik terlupakan.

"Kelemahan kita sekarang adalah inefisiensi, terlalu banyak impor. Kita ingin Pertamina jadi perusahaan besar, tapi efisien," ujarnya.

Ia mengatakan bahwa pipa-pipa buatan Indonesia harus lebih banyak digunakan perusahaan di Indonesia, karena pipa produksi dalam negeri ini memiliki kualitas yang memadai dan telah diekspor ke luar negeri.

"Selama ini kita menggunakan pipa impor, enough is enough (sudah cukup)," tuturnya.

Luhut yang juga menjabat Menko Kemaritiman mengatakan efisiensi saat ini mutlak dilakukan di sektor migas.

Ia mengaku tengah mengatasi sejumlah masalah di sektor migas demi mendorong efisiensi.

"Saat ini saya akan mengatasi beberapa masalah, seperti banyak peraturan yang dirasa mempersulit. Kalau bisa diatasi hanya dengan Kepmen (Keputusan Menteri) saya akan tandatangani, selama itu untuk efisiensi," katanya dalam siaran pers di Jakarta, Kamis.

Luhut juga mengaku ingin membangun kerja tim yang baik dengan mengedepankan efisiensi dan efektivitas.

"Saya ingin di ESDM ini memiliki teamwork yang baik, jangan bapak-bapak berpolitik. Bekerjalah sesuai bidang kerja Anda. Saya ingatkan kepada saudara, tugas pokok kita adalah menjadikan organisasi ini menjadi organisasi yang efisien dan efektif," ujarnya.

Pewarta: Ade Irma Junida
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2016