Jakarta (Antara) -  Perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PT. Barata Indonesia (Persero) yang berbasis manufaktur melakukan pengiriman ekspor komponen kereta api ke negara Amerika Serikat dan Meksiko.

Ekspor yang dilakukan pada Rabu, 24 Agustus 2016 tersebut merupakan pemenuhan kontrak jangka panjang (2011 – 2021) yang dilakukan oleh PT. Barata Indonesia (Persero) dengan perusahaan Standart Car Truck Company yang berkantor pusat di Illinois, Amerika Serikat.

Silmy Karim, Direktur Utama PT. Barata Indonesia (Persero) mengatakan bahwa ke depan, penjualan ekspor akan terus ditingkatkan. Salah satunya dengan merehabilitasi dan meningkatkan kapasitas produksi pabrik PT. Barata Indonesia.

“Kami sedang dalam tahap persiapan akhir dalam rangka realisasi perencanaan investasi yang dibutuhkan untuk merevitalisasi pabrik PT. Barata Indonesia (Persero) agar siap mendukung ekspor dan program-program yang sedang digalakkan oleh Pemerintah seperti infrastruktur pembangkit listrik, infrastruktur logistik pelabuhan, pembangunan dan perawatan pabrik-pabrik besar seperti gula, semen, dan juga termasuk fasilitas minyak dan gas Pertamina dan PGN,” ujar Silmy.

Ia juga menjelaskan, PT. Barata Indonesia (Persero) tahun ini mendapatkan alokasi Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp500 miliar.  “PMN untuk Barata tahun ini sudah dianggarkan pada APBN-P 2016 dan sudah mendapatkan persetujuan DPR. Kami sedang menunggu proses pencairan saja oleh Pemerintah,” tambah Silmy.

Menurutnya, industri berat (heavy industry) di Indonesia harus dikembangkan karena industri ini adalah salah satu pilar dalam meraih sukses di bidang ekonomi ke depan.

"Di Asia ada Jepang, Korea, dan sekarang Tiongkok yang industri beratnya maju, ini merupakan prasyarat bagi suatu negara untuk bisa terus membangun industrinya, yang pada akhirnya akan mendorong pertumbuhan ekonominya,” pungkasnya.

PT. Barata Indonesia (Persero) yang berdiri tahun 1971 memiliki beberapa bidang usaha dimana salah satunya adalah di bidang casting (pengecoran logam) seperti komponen kereta api untuk kebutuhan domestik dan ekspor. Penjualan ekspor Barata pertahun sekitar 10 juta USD, atau sekitar 20% dari total penjualan. Untuk memenuhi standard kualitas ekspor, Pabrik Pengecoran milik PT. Barata Indonesia (Persero) telah memiliki sertifikat AAR (Association of America Railroads) sebagai syarat untuk bisa menembus pasar ekspor ke USA dan Kanada.

Pewarta: prwire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2016