Yogyakarta (ANTARA News) - Sebanyak 40 warga binaan Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Wirogunan Yogyakarta mengikuti pelatihan pengelolaan sampah yang difasilitasi Badan Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta.

"Meskipun terkesan sepele, namun sampah perlu dikelola dengan baik agar tidak sekadar dibuang tetapi mampu memiliki nilai jual," kata Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota Yogyakarta Suyana di Yogyakarta, Kamis.

Menurut Suyana, pengelolaan sampah tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah atau BLH saja, tetapi juga masyarakat termasuk warga binaan yang ada di Lapas Wirogunan.

Oleh karena itu, ia berharap, setelah memperoleh pelatihan, warga binaan di Lapas Wirogunan memiliki kesadaran untuk mengelola sampah sekaligus memperoleh pendapatan dari sampah yang sudah diolah menjadi berbagai barang kerajinan.

Warga binaan di Lapas Wirogunan memperoleh pelatihan untuk mengolah sampah dari kertas dan plastik menjadi berbagai kerajinan tangan di antaranya, keranjang dari kertas koran bekas dan rajutan dari tas kresek.

Sementara itu, Kepala Seksi Kegiatan Kerja Lapas Wirogunan Ganif Effendi mengatakan, warga binaan memiliki kepedulian dan kesadaran yang cukup tinggi untuk mengelola sampah karena lapas sudah memiliki Bank Sampah Wirabuana Persada sejak 2015.

"Ide untuk mengelola sampah berasal dari banyaknya sampah yang dihasilkan Lapas Wirogunan. Padahal, masih ada beberapa sampah yang bisa dimanfaatkan dan memiliki nilai jual sehingga sangat disayangkan jika hanya dibuang begitu saja," katanya.

Ia berharap, pelatihan yang dijalani oleh warga binaan tersebut dapat berguna untuk meningkatkan keterampilan sekaligus menjadi bekal saat bebas dan bisa menularkan ilmu ke masyarakat di lingkungannya.

Salah satu peserta, Rifqi mengaku senang dengan pelatihan yang diikuti karena bisa membantu ekonomi warga binaan. "Hasil kerajinan yang dihasilkan bisa dijual untuk memperoleh voucher berbelanja di lapas," katanya.


Pewarta: Eka Arifa Rusqiyati
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2016