Semuanya mendukung, keluarga, guru dan teman teman. Saya sudah mendapat dispensasi dari sekolah
Bandung (ANTARA News) - Naya Azza Arfah (13), salah seorang peserta tahap final audisi Djarum Beasiswa Bulutangkis 2016 asal Cikajang Kabupaten Garut, Jawa Barat, berharap bisa menjadi penerus legenda hidup dan peraih medali emas Olimpiade Susy Susanti.

"Idola saya Susy Susanti, saya ingin seperti dia. Dan berharap bisa masuk mendapat kesempatan berlatih di PB Djarum," kata Naya Azza Arfah ketika dihubungi melalui telepon dari Bandung, Jumat.

Naya termasuk salah satu peserta yang berhak ikut ke babak final setelah mendapatkan super tiket. Ia mengaku akan memanfaatkan kesempatan itu sebaik-baiknya bersaing dengan yang lainnya.

Ia berharap, kesempatan itu menjadi jalan baginya untuk bisa mengembangkan tekad dan cita-citanya menjadi atlet bulu tangkis nasional. Ia mengaku bangga dan berharap bisa memanfaatkan peluang yang ada untuk menjadi salah satu yang berhak atas bea siswa yang menjadi incaran para pebulutangkis belia itu.

"Semuanya mendukung, keluarga, guru dan teman teman. Saya sudah mendapat dispensasi dari sekolah," kata gadis siswa kelas enam di SD Barusuda Kecamatan Cikajang Kabupaten Garut itu.

Cikajang merupakan salah satu daerah di kawasan selatan Kabupaten Garut yang dikenal dengan perkebunan teh. Daerah itu banyak melahirkan sejumlah atlet, terutama cabang sepak bola.

Putri dari pasangan Rena Tejaswati dan Yanto Susanto itu lahir di Cikajang Garut pada 31 Januari 2004. Ia menjadi salah satu peserta yang lolos dalam audisi Bandung dengan nomor peserta 0233. Kiprahnya sebagai pemain belia juga cukup stabil dengan menempati peringkat atas dalam kejuaran yang diikutinya.

Naya merupakan salah satu atlet binaan dari klub Persatuan Bulutangkis (PB) Hikmah Cikajang Kabupaten Garut di bawah arahan pelatih Ato Rusdianto. Kiprah Ato, pemilik GOR di Cikajang itu yang juga kakek dari Naya tidak sia-sia karena mampu membina atlet bulutangkis belia, seperti Naya.

"Pelatih selalu memberi semangat untuk terus berprestasi dan percaya diri. Mudah-mudahan saja saya bisa berlatih di sana (Kudus)," katanya.

Ia bersama ayahnya Yanto Susanto dan pelatihnya Ato Rusdianto rencananya akan berangkat ke Kudus untuk mengikuti audisi final pada Selasa (30/8). Naya berangkat dengan 13 peserta lainnya yang lolos dari kota audisi Bandung.

Sementara itu Rena Tejaswati, ibu kandung Naya menyatakan sudah mantap untuk mendukung putrinya bila kelak harus bermukim dan masuk dalam pelatihan di PB Djarum. Ia berharap putrinya bisa bersaing dengan atlet lainnya serta merealisasikan harapannya untuk menjadi penerus Susy Susanti.

"Saya sudah siap bila nanti Naya bisa berlatih di sana. Saya udah merelakannya dan terus memberi semangat," kata Rena yang juga guru honorer di SD Barusuda Cikajang itu.

Sama halnya dengan Naufal Arrya Pratama (15) peserta tahap final Bea Siswa Djarum lainnya dari kota audisi Bandung bersiap untuk berangkat pada Selasa mendatang.

"Naufal akan berangkat Selasa nanti, sebagai pelatih saya terus memberi spirit, salah satunya dengan memberi inspirasi dengan sukses yang diraih para seniornya," kata Yusuf Sofian, pelatih dari PB Mentari V-Kool.

Kedua atlet bulu tangkis belia asal Jabar itu merupakan salah satu dari 14 atlet lainnya yang lolos dari kota ausisi Bandung. Peserta lainnya yang lolos dari audisi Djarum Beasiswa Bulutangkis 2016 audisi Bandung adalah Alya Nurazizah, Sherly Asti Pratiwi, Muhamad Fariz Andriyansah,Raja Inal Pohan, Rois Ulumunis Assifa, Verel Yustin Mulia, Siti Arifah, Vici Husnia Zahwa, Quene Laurentia, Yudith Riza Fahlevi, M Ilham Rizki Rahmat dan Teguh Ilham Fadillah.

Pewarta: Syarif Abdullah
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2016