Jakarta (ANTARA News) - Duta Besar Jepang untuk Indonesia, Yasuaki Tanizaki, dalam pertemuan dengan Menko bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Wiranto, menawarkan tiga pesawat amfibi buatan Jepang ShinMaywa US-2 yang masing-masing berharga 100 juta dolar AS.

"Tadi (topik) yang sangat menonjol yakni Jepang menawarkan pesawat amfibi yang memang cukup menarik bagi negara maritim seperti Indonesia," kata Wiranto di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Jumat.

Menurut dia, pesawat yang bisa lepas landas dan mendarat di wilayah darat dan air ini sangat bagus untuk menghadapi ancaman kebakaran hutan yang tahun lalu sempat menjadi isu serius di Indonesia.

"Saya kira pesawat amfibi memang sangat bagus untuk dimodifikasi menjadi bagian dalam upaya memadamkan api. Dia bisa mendarat di perairan, menyedot air langsung kemudian menyemprotkan air ke beberapa titik kritis hutan yang terbakar," ungkap Wiranto.

Meskipun mengakui pentingnya kegunaan pesawat multifungsi itu, Wiranto menegaskan belum ada pembahasan mengenai niat Indonesia membeli pesawat amfibi dari Jepang.

Pada November 2015, wacana pembelian pesawat amfibi Jepang oleh pemerintah Indonesia sempat mengemuka, namun Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut Laksamana Muda Muhammad Zainuddin menampik rencana itu dengan menyatakan tidak ada kebutuhan atas pesawat amfibi US-2 dalam rencana strategis kekuatan pokok minimal atau "minimum essential force" (MEF) TNI.

Standar MEF dibuat berdasarkan hakikat ancaman dalam negeri dan perbatasan negara. Melalui MEF, alat utama sistem senjata yang dianggap sudah kuno akan diganti secara bertahap.


Pewarta: Yashinta Difa
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2016