Tahun 2014, saya sempat sakit saat audisi di Kudus, sehingga tidak bisa tampil maksimal. Kali ini, saya tidak ingin gagal lagi...
Samarinda (ANTARA) - Pebulu tangkis muda asal Samarinda, Kalimantan Timur, Maria Natahsya terus menjalani latihan intensif untuk menghadapi final Audisi Djarum Beasiswa Bulu Tangkis 2016 yang berlangsung di Kudus, Jawa Tengah, 2-3 September 2016.
    
Ditemui di sela menjalani latihan di GOR Levi Samarinda, Nathasya mengatakan sejak mendapatkan tiket lolos ke final audisi, program latihan mulai ditambah, baik pematangan fisik maupun teknik.
    
"Biasanya berlatih tiga jam sehari, beberapa bulan ini bisa lebih, karena terkadang saya nambah sendiri latihan fisik," ujar atlet yang bergabung di PB Keshab Bersama Samarinda itu.
    
Nathasya merupakan satu dari 16 peserta dari Kalimantan Timur yang terjaring lewat program Audisi Beasiswa Djarum di Balikpapan pada Maret lalu. Ia masuk di kelompok usia 15 tahun dan menembus babak empat besar.
    
Audisi tahun ini merupakan yang ketiga kalinya diikuti pelajar kelas 9 SMP Negeri 4 Samarinda ini. Pertama kali mengikuti audisi pada 2014 di kelompok U-13, Nathasya berhasil memperoleh tiket lolos, tetapi impiannya bergabung menjadi keluarga besar Perkumpulan Bulu Tangkis (PB) Djarum kandas saat tersingkir pada final audisi di Kudus.
    
Setahun berikutnya, Nathasya yang bermain bulu tangkis sejak kelas dua sekolah dasar itu kembali mencoba ikut audisi di kelompok U-15, namun saat itu belum mampu bersaing dan gagal meraih tiket ke Kudus.
    
"Tahun 2014, saya sempat sakit saat audisi di Kudus, sehingga tidak bisa tampil maksimal. Kali ini, saya tidak ingin gagal lagi, makanya latihan lebih giat lagi, termasuk jaga pola makan dan tidur," tambahnya.
    
Ia mengakui persaingan di final audisi jauh lebih berat, karena peserta yang datang dari berbagai daerah di Indonesia memiliki kualitas bagus. "Tapi saya optimistis," tegas pengidola pebulu tangkis nasional Gregoria Mariska ini.
    
Maria Nathasya memang lahir dari keluarga penyuka olahraga teplok bulu angsa. Ayahnya Gamas Laden merupakan mantan pebulu tangkis, begitu pula sang kakak Roberto Mathias yang pernah bergabung di klub Mutiara Bandung.
    
Sejumlah prestasi di tingkat provinsi sudah pernah diraihnya. Terakhir kali Nathasya menjuarai kejuaraan Balikpapan Open pada Februari 2016 di nomor tunggal dan ganda putri.
    
Edhy Boyz, pelatih PB Keshab, menuturkan peluang Nathasya lolos pada final Audisi Beasiswa Djarum cukup besar, asalkan tidak ada kendala nonteknis yang menghadang.
    
"Sebagai pelatih yang cukup lama menangani dia, saya melihat Nathasya memiliki talenta bagus. Motivasinya untuk menjadi pemain nasional juga sangat besar," ujarnya.
    
Menurut ia, anak asuhnya itu memang mendapatkan porsi latihan lebih dibanding biasanya dalam beberapa waktu terakhir, mengingat final audisi di Kudus membutuhkan persiapan yang matang, baik fisik maupun teknik.
    
"Secara berkala juga diselingi uji tanding untuk mengasah mentalnya. Sejauh ini persiapan cukup bagus dan mudah-mudahan cita-citanya lolos audisi bisa terealisasi," tambah Edhy. (*)

Pewarta: Didiek Kusbiantoro
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2016