Jakarta (ANTARA News) - Belakangan ini, jumlah perempuan yang menjadi ulama dirasa makin berkurang. Kementerian Agama memberi perhatian khusus terhadap kelangkaan itu dan berupaya meningkatkan jumlahnya.

Salah satu tokoh perempuan ulama intelektual yang berpengaruh pada masanya adalah almarhumah Prof Dr Zakiah Daradjat. Pembaruan pola pendidikan madrasah dia lakukan dan hasilnya masih berlangsung hingga kini. 

"Salah satu upaya yang dilakukan Kementerian Agama adalah memberikan beasiswa strata dua ilmu Al Quran khusus bagi para calon ulama perempuan," kata Menteri Agama, Lukman Saifuddin, dalam pernyataan, di Jakarta, Sabtu.

Dia nyatakan itu pada wisuda ke-17 dan dies natalis ke-39 IIQ, di Pesantren Takhassus Al Quran IIQ, Pamulang, Tangerang Selatan, Sabtu.

IIQ satu-satunya lembaga pendidikan tinggi Islam swasta di Indonesia untuk tingkat S-1 yang secara khusus mendidik kaum perempuan dengan konsentrasi pada bidang ilmu-ilmu Al Quran, khususnya tahfiz, tafsir, rasm, dan qiraat.

Menurut dia, tahun ini Kementerian Agama akan memberikan beasiswa S-2 khusus bagi kaderisasi ulama perempuan yang ditempatkan di kampus IIQ Jakarta. Program S-2 ini menggunakan format kelas internasional dengan bahasa pengantar bahasa Arab.

Pada kesempatan itu dia juga meresmikan pembukaan program doktor di Institut Ilmu Al Quran yang mengambil konsentrasi pada bidang kajian ilmu Al Quran, khususnya qiraat, rasm, dan tahfiz.

Pada bagian lain, dia bersyukur saat ini minat umat Islam di Indonesia untuk belajar Al Quran semakin meningkat. Berbagai metode baru belajar Al Quran muncul yang didukung berbagai aplikasi teknologi modern, serta banyak sekali program tahfidz Al Quran.

Dalam waktu dekat Kementerian Agama akan meluncurkan Al Quran digital yang akan bisa diakses dengan mudah oleh masyarakat luas karena menggunakan sarana telepon pintar yang menjadi alat komunikasi paling populer saat ini.

Pewarta: Sigit Pinardi
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2016