Tarakan (ANTARA News) - Sebanyak 18 kapal pesiar (yacht) singgahi Kota Tarakan, Kalimantan Utara melakukan entry point dalam rangkaian pelaksanaan Sail Karimata yang berlangsung hingga Oktober 2016.

Keberadaan kapal pesiar tersebut dibenarkan Kantor Syahbandar dan Otorita Pelabuhan Kota Tarakan melalui Komandan Patroli Perairan, Syahruddin di Tarakan, Jumat untuk pengurusan izin pelayaran sebelum menuju Pulau Derawan Kabupaten Berau, Kaltim.

Ia mengungkapkan, kapal pesiar tersebut memuat turis mancanegara dari Malaysia, Swiss, Belanda, Amerika Serikat, Selandia Baru, dan Australia berada di daerah itu sejak 25 Agustus 2016.

Syahruddin mengatakan, para turis juga akan melengkapi administrasi lainnya seperti keimigrasian, bea cukai dan karantina serta memanfaatkan kesempatan membeli pembekalan selama pelayaran sebelum menuju Selat Karimata.

Selama berada di Kota Tarakan, turis dari berbagai negara itu akan diperlakukan khusus oleh petugas dan aparat setempat sesuai Peraturan Presiden Nomor 105 tahun 2015, tentang kunjungan kapal asing ke Indonesia.

"Mereka diperlakukan khusus selama berada disini, karena Tarakan merupakan entry point sebelum melanjutkan pelayaran menuju lokasi kegiatan Sail Indonesia 2016 di Selat Karimata," ujar dia.

Salah satu turis asal Swiss bernama, Pierre Schaerer (49) mengaku pertama kali menginjakkan kaki di wilayah Kota Tarakan meskipun telah mengunjungi sejumlah daerah di Indonesia seperti Pulau Jawa, Sulawesi, dan Sumatera.

Ia juga menyukai pesona alam dan keramahan masyarakat Indonesia meskipun kadangkala mengalami kesulitan dari penyelenggara pemerintah terkait urusan mereka di Indonesia.

Pewarta: M Rusman
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016