Jakarta (ANTARA News) - Pagelaran Pesona 1.000 Angklung Indonesia Week 2016 memukau ribuan warga Osaka, Jepang yang menikmati irama alunan suara bambu itu seperti musik Kitaro, instrumentalist Jepang ternama di dunia.
   
‎"Orang Indonesia itu pandai bermain musik ya. Irama musik bambu ini mirip Kitaro," kata Yasuko Matsumoto, seniman Osaka, yang hadir pada puncak acara Indonesia Week 2016 di Umeda Sky Building, Jepang, Minggu, seperti dikutip dalam siaran pers panitia Indonesia Week Osaka 2016.

Indonesia Week Osaka 2016 dibuka oleh Menteri Pariwisata Arief Yahya pada 25 Agustus dan ditutup secara resmi oleh Konjen RI Osaka Wisnu Edi Pratignyo.‎
    
Yasuko bersama seniman yang tergabung dalam Komunitas Lagu-Lagu Kai Osaka datang khusus untuk menikmati Angklung yang dimainkan grup musik dari Bandung, Insperto AWI, Arumba Orchestra (Alunan Rumpun Bambu).

Selain itu Indonesia Week yang ‎diorganisasikan Majalah BUMN Track dan Kinarya itu dimeriahkan tari Pendet dari Bali dan jaipongan Jawa Barat. Ada juga pesta rakyat bak 17 Agustusan di Indonesia.

AWI Orchestra tampil dengan lagu-lagu Bengawan Solo, Indonesia Tanah Air Beta, dan pengunjung histeris saat dimainkan lagu rakyat Jepang Kojo No Tsuki dan Kokoro Tomo dari Matsumi Isuwa yang populer tahun 1980-an.

Menurut Yasuko, Kitaro‎ yang bernama asli Masanori Takahashi mahir memadukan bunyi dari alat musik modern dengan bunyi-bunyi yang khas dari alat musik tradisional seperti beduk besar dan petikan kecapi tradisional Jepang. Efek suara dari alam tak luput dimasukkan, seperti suara kicau burung-burung yang mengalun merdu silih berganti.

"Saya rasa angklung Indonesia tak kalah dengan jenis musik Kitaro," kata Yasuko ‎Matsumoto.

Diiringi semilir angin sore, bait demi bait lagu nasional Indonesia dan Jepang  melantun merdu. Lagu Bengawan Soslo, misalnya, fasih dilantunkan oleh warga asli Jepang, Sawamura Hidetoshi, pria berusia 68 tahun, bahkan juga menyanyikan lagu "Tanah Air Beta".

Sawamura mengaku mencintai Indonesia. Latar belakang sejarah antara kedua negara menjadi alasan mengapa ia begitu cinta pada Indonesia. Ia pun gencar mempelajari lebih dalam, baik budaya maupun adat istiadatnya. Sudah tiga tahun ini, dirinya mengikuti komunitas Lagu Lagu Kai Osaka, sebuah perkumpulan orang-orang Jepang yang mempelajari budaya Indonesia.‎

Ia dan lima rekannya yang tergabung dalam komunitas tersebut sengaja datang ke Umeda Sky Building untuk melihat langsung event Indonesia Week 2016. Kehadirannya di sana adalah untuk melepas rindu dengan negara yang selama ini ia idolakan. "Saya cinta Indonesia. Saya sengaja datang ke sini untuk mengetahui lebih banyak tentang Indonesia tentunya sambil bermain angklung," ujarnya.

Pria yang mengaku mendapat informasi tentang event Indonesia Week 2016 melalui KJRI Osaka itu tak lupa juga menghampiri stan-stan pameran produk Indonesia, dan membeli sebuah dompet bermotif etnik Toraja milik binaan PT Angkasa Pura II. Ia pun memasukkan berita tentang Indonesia Week ke akun facebook miliknya.

Mengenai keindahan pariwisata Indonesia, Samawura mengakui bahwa alam dan budaya Indonesia sangat kaya dan beragam. Bali merupakan salah satu pulau yang ia ketahui. Keragaman ini menjadi daya tarik tersendiri, sehingga sudah selayaknya Indonesia menjadi destinasi tujuan wisata bagi turis mancanegara.

"Suatu hari saya akan mengajak keluarga saya mengunjungi tempat-tempat indah di Indonesia yang sangat terkenal itu," ujarnya tersenyum.

Pewarta: Ruslan Burhani
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016