Banjarmasin (ANTARA News) - Bus yang membawa jemaah haji asal Embarkasi Banjarmasin, Kalimantan Selatan dilaporkan sempat diterjang badai pasir dalam perjalanan dari Madinah ke Makkah, Arab Saudi.

Pjs Kepala Kanwil Kemenag Kalsel H M Noor Fahmi, Sabtu, membenarkan hal itu. "Kejadiannya itu pada Jumat (27/8) sekitar waktu sore di Arab Saudi, salah satu bus yang membawa jemaah daerah kita dari kloter sembilan sempat diterjang badai pasir, Alhamdulillah, semua jemaah yang berada di bus itu selamat."

Ketika terjadi badai selama sekitar 10 menit, bus itu sedang membawa 42 orang calon haji, dan sudah menempuh perjalanan sekitar 100 km dari Madinah.

"Sempat terjadi kepanikan, sebab banyak barang yang berterbangan mengenai bus jemaah kita, bahkan kaca depan bus dinyatakan terlepas akibat kencangnya angin yang menyertainya," tutur Noor Fahmi.

Menurut dia, bus yang terkena musibah itu adalah bus nomor 03 Kloter 09, yang diberangkatkan sekitar pukul 21.00 Waktu Arab Saudi (WAS) dan jadwal tiba di Makkah pukul 16.30 WAS, namun karena kejadian itu mereka baru tiba pukul 24.00 WAS.

"Para jemaah terpaksa pindah bus, sebab polisi di sana tidak mengizinkan bus yang kaca depannya terlepas melanjutkan perjalanan karena tidak memenuhi kelayakan jalan," ucapnya.

Saat ini, menurutnya, sudah sembilan kloter calon haji Kalsel yang di Makkah dari sebelas kloter yang diberangkatkan dari Bandara Syamsuddin Noor yang totalnya 3.036 orang yang didampingi 51 orang petugas haji.

"Sampai saat ini belum ada kabar CJH kita yang mengalami sakit parah, semuanya dalam keadaan baik, demikian juga yang sempat mengalami peristiwa badai pasir tadi, mereka sedang melaksanakan ibadah umrah wajib," ungkapnya.

Dari laporan Kabid Penyelenggaran Haji dan Umrah Kanwil Kemenag Kalsel H Syukeriansyah yang saat ini bertugas menjadi ketua sektor 7 wilayah Makkah, bahwa badai pasir sempat turun sekitar pukul 17.30 WAS saat jemaah mau ke Haram, tapi semua petugas mengimbau jemaah kembali ke gedung.

Badai pasir, ujarnya, menimpa sebgain wilayah Makkah khususnya kawasan Syisyah, Aziziyah dan Masyair, cuaca saat kejadian itu berubah mendung karena konsentrasi debu membumbung ke udara.

"Alhamdulilah, saat terjadinya itu tidak ada memakan korban jemaah haji negara kita, moga tidak terjadi lagi peristiwa semacam itu," bebernya.

Dari informasi yang didapatnya, badai pasir di Saudi Arabia biasa terjadi setiap awal pergantian musim, saat ini sedang memasuki bulan trakhir musim panas, demikian kata Syukeriansyah.

Pewarta: Sukarli
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2016