Jember (ANTARA News) - Sejumlah jurnalis dan wisatawan asing terpesona dengan penampilan peserta Jember Fashion Carnival (JFC) yang berlenggak-lenggok di catwalk alun-alun Kabuaten Jember, Jawa Timur, Minggu sore.

"Kegiatan JFC sangat luar biasa, sehingga saya ingin membuat film dokumenter tentang karnaval yang sudah mendunia ini," kata salah seorang jurnalis Swiss TV Edy F. Wales.

Dua wartawan Swiss TV itu sudah datang sejak pembukaan JFC International Event pada Rabu (24/8) dan mengambil gambar kegiatan pembukaan tersebut, bahkan terpesona dengan kreatifitas anak-anak JFC yang juga tampil memukau.

"Kami kagum dengan ide-idenya yang luar biasa dan busana yang digunakan peserta juga bagus. Saya sangat tertarik dengan tema defile Ocean karena kami sering mendokumentasikan kekayaan alam di bawah air laut," tutur pria yang sudah lama tinggal di Denpasar, Bali itu.

Hal senada juga disampaikan wisatawan perempuan asal Perancis Clo Meunier yang takjub dan terpesona dengan busana yang digunakan para peserta grand carnival JFC karena tidak kalah menarik dengan karnaval di Rio de Jeniero.

"Para peserta membuat kostum sangat luar biasa karena mereka membuat sendiri dan mereka juga bukan seorang desainer. Busana yang digunakan juga dikemas dalam balutan budaya Indonesia," tuturnya dengan bahasa Perancis.

Wisatawan yang pertama kali menonton JFC itu menilai ide kreativitas JFC sangat bagus dan kostum yang luar biasa dari warga Jember itu akan menjadi trend karnaval yang menhebohkan dunia dan JFC tidak kalah hebat dengan karnaval Rio De Jeneiro (Brasil)

"Mudah-mudahan tahun depan saya bisa datang ke Jember untuk menonton wisata karnaval JFC yang sangat mempesona," katanya.

Jumlah media, fotografer, dan pecinta hobi fotografi yang mendaftar untuk melakukan peliputan JFC sebanyak 371 orang dan jumlah tersebut menurun dibandingkan dengan kegiatan JFC tahun 2015 sebanyak 3.711 fotografer baik domestik maupun mancanegara.

Vice Presiden JFC Suyanto mengatakan beberapa fotografer asing dan jurnalis kantor berita asing juga sudah mendaftar melalui daring (online), bahkan dari Swiss TV akan membuat dokumenter tentang JFC.

"Tahun ini para hobi fotografer harus membayar tiket untuk masuk memotret JFC dan mereka mendapatkan kaos, sedangkan untuk kawan-kawan media dan jurnalis tetap gratis," tuturnya.

Tema utama JFC ke-15 di tahun 2016 yakni "Revival" atau kebangkitan Indonesia di berbagai bidang, dengan sub tema defile Garuda, Hortus, Technocyber, Woods, Paradisaea, Refugees, Ocean, Chandelier, Olympic dan Barong.

Pewarta: Zumrotun Solichah
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016