Rejanglebong (ANTARA News) - Musibah kebakaran yang menimpa rumah dan bengkel milik warga Kabupaten Rejanglebong, Provinsi Bengkulu, Minggu sore, mengakibatkan korbannya mengalami kerugian hingga ratusan juta.

Pantauan di lapangan, kebakaran ini terjadi sekitar pukul 15.40 WIB di kawasan Jalan Sapta Marga RT 1/1, Kelurahan Talang Rimbo Lama, Kecamatan Curup Tengah. Kebakaran ini menimpa rumah Arifin Salowari (46) beserta bengkel las dan dua unit sepeda motor miliknya serta satu unit mobil pelanggannya yang sedang di servis.

Pada kebakaran yang berlangsung cukup singkat ini, karena angin sedang berhembus kencang serta lokasi kejadian merupakan bengkel las yang menyimpan material yang mudah terbakar, dan menyebabkan ledakan yang diduga dari tabung gas. Akibat kejadian ini korban mengalami kerugian hingga ratusan juta dengan terbakarnya satu unit rumah berikut bengkel dan satu unit mobil jenis pick-up merek Mitsubishi L-300 serta dua unit sepeda motor miliknya.

Kebakaran itu sendiri diduga terjadi akibat percikan api las saat Arifin Solari mengelas di beberapa bagian kendaraan milik pelanggannya yang sedang melakukan perbaikan di bengkel miliknya sore itu. Percikan api ini kemudian membakar mobil dan bengkel serta merambat ke rumah semi permanen miliknya yang posisinya di belakang bengkel.

Kebakaran yang berlangsung sekitar 30 menit ini menyebabkan korban tidak bisa menyelamatkan harta bendanya kendati warga dan petugas PKB tengah berupaya memadamkan api yang membakar rumahnya dengan alat seadanya. Mobil pemadam kebakaran milik PBK setempat yang datang kelokasi kejadian tidak bisa menyemprotkan air.

Sementara itu Akmalu Badri ketua RW 1, Kelurahan Talang Rimbo Lama mengatakan, kebakaran tersebut baru bisa dipadamkan sekitar pukul 16.30 WIB. Api ini dipadamkan oleh warga dan petugas PBK dengan alat seadanya, dan hujan deras turun sehingga memudahkan pemadaman.

"Kalau informasi yang saya terima, kebakaran tadi karena ada korsleting saat korban tengah mengelas mobilnya, tapi untuk pastinya petugas yang akan melakukan penyelidikannya," kata Badri.

Kalangan warga setempat kata dia, sangat kecewa dengan kinerja petugas PBK Rejanglebong, karena saat terjadi kebakaran petugas ini tidak bisa berbuat apa-apa karena mobil yang mereka bawa mengalami kerusakan sehingga tidak bisa menyemprotkan air, dan kejadian ini terjadi sampai mobil yang ketiga datang, dan baru bisa setelah mobil yang ke empat datang, namun baru beberapa menit menyemprotkan airnya langsung habis.

Perasaan kecewa ini juga diutarakan Ketua Komisi III DPRD Rejanglebong M Ali yang ikut membantu warga memadamkan api, dan berharap dalam penyusunan R-APBD Rejanglebong 2017 agar memasukan pembelian mobil PBK baru, sehingga tidak ada lagi kekecewaan warga bila terjadi bencana kebakaran.

Pewarta: Nur Muhamad
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016