Presiden ingin mengakhiri masalah narkotika ini sesegera mungkin
Jakarta (ANTARA News) - Sekretaris Komunikasi Presiden Filipina Martin Andanar menyatakan di Istana Malacanang bahwa pemerintah telah memenangkan fase pertama perang melawan narkotika.

Andanar menegaskan bahwa operasi antinarkotika tanpa lelah pemerintah yang sudah merenggut 2.000 nyawa dalam 60 hari pemerintahan Presiden Rodrigu Duterte itu akan memasuki fase kedua.

Menurut Andanar, fase kedua itu adalah termasuk rehabilitasi sekitar 700.000 pengguna narkotika yang menyerahkan diri kepada polisi karena takut dibunuh.

"Presiden ingin mengakhiri masalah narkotika ini sesegera mungkin. Presiden sudah berjanji bahwa dalam jangka tiga sampai enam bulan, masalah itu terselesaikan 70 sampai 80 persen," kata Andar dalam laman koran terkemuka Filipina, The Inquirer.

Andanar mengatakan yang dimaksud Duterte dengan pengguna narkotika tak hanya mereka yang menghisap shabu setiap hari, namun juga mereka yang kadang-kadang menggunakan substansi non sintetis dan lainnya.


Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2016