Jakarta (ANTARA News) - Mahasiswa yang berasal dari program studi manapun bisa mengikuti Pertamina Science Olympiad pada tahun ini, demikian disampaikan Ketua Panitia Abdul Haris.

"Berbeda dengan tahun lalu, sekarang mahasiswa dari program studi apapun bebas mengikuti kompetisi ini. Kalau tahun lalu, hanya boleh diikuti oleh mahasiswa dari prodi sains, tapi sekarang tidak. Kami membuka akses seluas-luasnya," ujar Abdul Haris disela-sela Rakornas Pertamina Science Olympiad di Jakarta, Senin.

Penyelenggaraan Pertamina Science Olympiad sebelumnya bernama Olimpiade Sains Nasional juga berbeda dibanding tahun sebelumnya. Jika tahun sebelumnya, masih menggunakan kertas dalam proses seleksinya maka pada tahun ini juga menggunakan komputer, sehingga bisa diakses dari manapun.

"Ini merupakan bagian untuk meningkatkan daya saing mahasiswa kita. Jadi kami membuka akses yang seluas-luasnya."

Pengerjaan tes dilakukan dimanapun, karena soal-soal tersebut bisa diakses melalui komputer dan ponsel yang berbasis Android. Penyelenggaraan olimpiade itu juga untuk diikuti negara lain di kawasan ASEAN. Soal-soal olimpiade sebagian besar menguji daya nalar sehingga pihaknya tidak khawatir terjadi saling contek.

Pihak penyelenggara juga memberi batas waktu, sehingga peserta bebas mengerjakan soal selama periode tersebut.

"Tahun ini, kami tidak memiliki target karena kami berharap bisa mendapatkan peserta sebanyak-banyaknya," kata Haris.

Sejak 2015, kompetisi tersebut telah berkembang dari level nasional menjadi level regional ASEAN. Terdapat dua kategori lomba pada Pertamina Science Olympiad yakni kategori teori dan kategori proyek sains.

Kompetisi itu terbuka bagi seluruh mahasiswa sarjana, diploma empat dan diploma tiga, dan bukan pemenang OSN Pertamina pada tahun sebelumnya atau mahasiswa yang pernah mengikuti olimpiade sains internasional.

Pendaftaran olimpiade sains itu dibuka bagi mahasiswa mulai hari ini melalui laman pertamina.com/osn. Kompetisi tersebut akan diselenggarakan pada 3 hingga 9 Oktober 2016.

Pewarta: Indriani
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016