Kudus (ANTARA News) - Peraih medali emas Olimpiade Barcelona 1992 Susi Susanti mengatakan, sebaiknya pemain bulu tangkis putri yang masih muda tidak buru-buru memilih sektor yang akan ditekuninya namun lebih baik bermain pada berbagai sektor sekaligus.

"Jangan dari kecil sudah memilih sektor, 'saya mau main tunggal' atau 'saya di ganda saja', karena begitu tidak jadi, mereka keluar," kata Susi saat ditemui di sela acara Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis 2016 di Kudus, Senin.

Susi yang hadir sebagai salah satu legenda bulu tangkis yang terlibat sebagai pencari bakat bersama sejumlah legenda lainnya seperti Ivana Lie, Christian Hadinata, Johan Wahyudi, Hariyanto Arbi, Lim Swie King dan Eddy Hartono, mengatakan sebaiknya pemain muda dilepas untuk bermain di semua sektor.

Ia mencontohkan dirinya yang pada awalnya bermain pada semua sektor, tunggal, ganda dan campuran.

"Awalnya saya bisa seperti sekarang ini karena saya bermain triple, tunggal, ganda dan campuran. Kelebihannya secara pukulan komplet, fisik kuat dan secara pengalaman akan cepat, dan lebih tough (tangguh)," katanya.

Begitu ia masuk kelompok junior, kata Susi, ia masih menjuarai ketiga sektor tersebut, namun akhirnya ia memilih sektor tunggal dan ganda putri yang ditekuninya.

"Begitu senior saya tidak kuat, saya pilih tunggal, tetapi pada saat main Uber Cup saya masih bisa main double," lanjut istri pebulu tangkis Alan Budikusuma yang juga meraih medali emas Olimpiade Barcelona itu.

Karenanya, Susi menyarankan agar para pemain bulu tangkis putri yang masih muda dilepas untuk bermain di semua sektor.

"Karena menurut saya sayang bibitnya, bibit pemain putri kan sedikit," tambahnya.

Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis 2016 akan menjaring pemain-pemain muda yang akan dibina menjadi pemain di sektor tunggal putra dan tunggal putri.

Pewarta: Fitri Supratiwi
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016