Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi mengupayakan pemberian insentif kepada para investor yang terlibat di sarana pascapanen desa-desa untuk meningkatkan skala ekonomi komoditas.

"Saya berusaha dengan Menteri Keuangan mudah-mudahan para investor yang berinvestasi di sarana pascapanen desa-desa juga diberikan insentif pajak sehingga menarik untuk (usaha) ibu-bapak sekalian," kata Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo saat memberi sambutan pada kelompok tani di Kantor Kementerian Pertanian Jakarta, Senin.

Eko mengatakan pengusaha akan tertarik berinvestasi di desa jika ada potensi keuntungan dan skala ekonomi yang besar di desa.

Para investor akan diberikan kemudahan berusaha oleh BUMN atau bank swasta dalam mendapatkan pinjaman kredit investasi atau kredit modal kerja.

Ia pun mengupayakan kepada Kementerian Keuangan agar ada insentif pajak seperti pengurangan PPh sekian persen jika berinvestasi di sarana dan prasarana pascapanen desa.

Menurut dia, selama ini ada kendala para investor kurang tertarik berinvestasi di desa karena skala ekonomi yang kecil dan tidak ada potensi keuntungan besar.

Oleh karenanya, ia bersinergi dengan Kementerian Pertanian untuk menggalakkan satu desa menghasilkan satu komoditas unggulan.

"Kalau desa tidak punya komoditas, tidak ada skala ekonomi sehingga produksinya jadi mahal. Ini memberikan kesempatan pada middle men untuk menekan petani. Kalau skala ekonominya besar seperti di Lampung dan Gorontalo, pengusaha akan invest di sarana produksi," ujar Eko.

Dengan didukung sarana dan prasarana pascapanen di desa, pemerintah tidak perlu khawatir dengan harga pangan yang fluktuatif.

Petani bisa segera mengolah produksi saat panen dan kelebihan komoditas dapat ditampung di gudang yang cukup menyimpan jatah hingga enam bulan atau saat musim panen berikutnya.

Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016