Painan, Sumbar (ANTARA News) - Bupati Pesisir Selatan, Sumatera Barat (Sumbar), Hendrajoni, berkomitmen menjadikan baju kurung sebagai salah satu pendukung pariwisata di kabupaten yang berjulukan negeri sejuta itu.

"Nanti pelayan hotel, rumah makan, hingga pedagang kaki lima kami instruksikan menggunakan baju kurung," katanya di Painan, Senin.

Ia menambahkan selain untuk mengembangkan pakaian tradisional pemakaian baju kurung juga untuk memberikan kesan khas daerah kepada wisatawan.

Untuk merealisasikan hal itu pihaknya terlebih dahulu melakukan pendataan hotel, rumah makan dan juga pedagang kaki lima yang nanti pegawainya akan mengenakan baju khas melayu tersebut.

Setelah datanya lengkap selanjutnya akan dilakukan sosialisasi sehingga semua pihak siap mendukungnya.

"Bisa dibayangkan kalau pelayan hotel, pelayan rumah makan hingga pedagang kaki lima semuanya menggunakan baju kurung tentu akan memberikan warna tersendiri dan membuat wisatawan rindu untuk kembali ke sini," sebutnya.

Khusus untuk produksi pihaknya berencana akan memberdayakan masyarakat Nagari Barung-Barung Balantai, Kecamatan Koto XI Tarusan yang hampir sebagian mahir membuat sulaman bayangan.

"Masyarakat di sana menurut saya siap mengelolanya, yang dibutuhkan hanya sedikit pelatihan dan sokongan dari pemerintah kabupaten," katanya.

Dengan komitmen serta ketersediaan tenaga terampil pihaknya yakin tidak akan ada kendala berarti dalam pelaksanaannya.

Ketua Tim Penggerak Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Pesisir Selatan, Lisda Rawdha Hendrajoni mengatakan pihaknya siap mendukung penuh terobosan bupati itu.

"Baju kurung merupakan pakaian tradisional yang harus terus dilestarikan, pakaiannya rapi, sopan dan santun," kata dia.

Pewarta: Agung Pambudi
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016