Palu (ANTARA News) - Taman Nasional Lore Lindu (TNLL) saat ini sedang mengembangkan dua dari sejumlah obyek wisata unggulan yang berada di dalam kawasan lindung di Sulawesi Tengah.

Pelaksana tugas Kepala Balai Besar TNLL, Bustang di Palu, Selasa, mengatakan kedua objek wisata itu adalah penangkaran burung maleo (macrocephalon maleo) dan Danau Tambing.

Objek wisata penangkaran maleo, satwa endemik di Pulau Sulawesi itu terletak di Desa Saluki, Kecamatan Gumbasa, Kabupaten Sigi dan Danau Tambing di Desa Sedoa, Kecamatan Lore Utara, Kabupaten Poso.

Ia mengatakan kedua objek wisata tersebut dalam kurun waktu tiga tahun terakhir ini mendapat perhatian prioritas dari pihak pengelola TNLL untuk menarik banyak wisatawan, terutama wisatawan mancanegara (wisman).

Berbagai sarana dan prasarana di dua lokasi objek wisata yang kini mulai banyak dikunjungi wisman terus dibenahi secara memadai.

Mulai dari perbaikan jalan masuk ke lokasi sampai dengan sarana dan fasilitas pendukung yang dibutuhkan di lokasi objek wisata.

Terutama, kata dia, adalah listrik, air bersih dan MCK serta pondok-pondok untuk tempat menginap para wisman. Biasanya wisman lebih suka menginap di lokasi objek wisata daripada mencari penginapan di luar.

Makanya, kata Bustang listrik dan air bersih serta MCK sangat dibutuhkan dibangun di lokasi objek wisata dan itu sudah disediakan pihak TNLL sebagai pengelola kawasan lindung tersebut.

Dalam setahun terakhir ini, katanya, wisman yang berkunjung ke objek wisata penangkaran maleo dan Danau Tambing meningkat drastis dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Setahun terakhir ini, jumlah kunjungan wisman meningkat mencapai 300 orang dibandingkan sebelumnya paling banyak 80-an orang.

Rata-rata wisman yang mengunjungi dua objek wisata di kawasan TNLL itu adalah para mahasiswa dan peneliti dari berbagai negara.

Khusus di loksi penangkaran maleo, para wisman umumnya tertarik mengamati dan meneliti satwa endemik tersebut.

Begitu pula objek wisata Danau Tambing, wisman mengamati dan meneliti berbagai jenis burung langka yang hanya ada di sekitarnya.

Pewarta: Anas Masa
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2016