Jakarta (ANTARA News) -Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa ditutup turun tipis sebesar 8,44 poin seiring dengan sebagian investor yang masih khawatir terhadap perekonomian global, terutama Amerika Serikat.

IHSG BEI ditutup melemah 8,44 poin atau 0,15 persen menjadi 5.362,31. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 bergerak turun 1,02 poin (0,11 persen) menjadi 922,96.

Vice President Research and Analysis Valbury Asia Securities Nico Omer Jonckheere di Jakarta, Selasa mengatakan bahwa kekhawatiran investor terhadap ekonomi di Amerika Serikat masih membayangi laju indeks BEI.

"Amerika Serikat merupakan ekonomi terbesar di dunia, Amerika Serikat akan melaksanakan pemilu, di tengah situasi itu biasanya data ekonomi menunjukan perbaikan, namun sejauh ini pertumbuhannya hanya sekitar 1 persen, itu bukan perbaikan," ujarnya.

Kendati demikian, menurut dia, pelemahan indeks BEI masih relatif terbatas menyusul euforia dari kebijakan di dalam negeri seperti sentimen penurunan PPh, amnesti pajak, paket kebijakan ekonomi masih cukup baik.

Sementara itu, Kepala Riset Universal Broker Indonesia Satrio Utomo mengatakan bahwa berlanjutnya aksi jual bersih asing di pasar saham domestik kembali mendorong indeks BEI mengalami pelemahan.

"Bursa saham regional Asia sebenarnya cukup bagus. Namun karena bursa saham Dow Jones belum ada sinyal positif, pelaku pasar cenderung wait and see," katanya.

Berdasarkan data BEI, pelaku pasar saham asing kembali membukukan jual bersih atau "foreign net sell" sebesar Rp766,272 miliar pada Selasa (30/8) ini.

Sementara itu tercatat frekuensi perdagangan saham di BEI mencapai 276.678 kali transaksi dengan total jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 7,87 miliar lembar saham senilai Rp7,84 triliun.

Bursa regional, di antaranya indeks Bursa Hang Seng menguat 194,77 poin (0,85 persen) ke level 23.016,11, indeks Nikkei turun 12,13 poin (0,07 persen) ke level 16.725,36, dan Straits Times menguat 3,19 poin (0,11 persen) posisi 2.832,62.

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016