Mekkah (ANTARA News) - Kepala Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan Muchtaruddin Mansyur di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Mekkah, Arab Saudi, Selasa, berbagi tips menjaga stamina bagi jamaah haji selama menjalankan puncak ibadah di Arafah, Muzdalifah dan Mina (Armina).

"Pertama dengan menjaga hidrasi dengan banyak minum air," katanya seraya menegaskan manfaat minum banyak air dalam kondisi cuaca ekstrem yang menurut teori dapat mencapai 52 derajad celcius saat ibadah wukuf pada 10 September.

Kedua, adalah menghindari melakukan kegiatan di luar tenda dan mengenakan pelindung seperti payung, kaca mata dan masker jika terpaksa berada di tempat terbuka.

Ketiga, mematuhi jadwal dan rute untuk melontar jumroh untuk menghindari terulangnya peristiwa berdesak-desakan di jalur 204 Mina pada 2015 yang menimbulkan jatuhnya ratusan korban jiwa.

Keempat, menjaga kecukupan gizi dan istirahat menjelang ibadah puncak haji dan, kelima mengendalikan emosi.

Menurut dia, jika setiap langkah tersebut dipenuhi maka jamaah diharapkan dapat menjalankan ibadah dengan aman dan baik.

Sementara itu saat Armina, tambah dia, tim kesehatan telah mengantisipasi sejumlah kasus yang berpotensi banyak terjadi.

Pertama adalah kasus kambuhnya penyakit bawaan akibat cuaca yang ekstrem, terutama penyakit kardiovaskular, diabetes melitus, gangguan pernafasan dan dementia.

"Kelelahan dan cuaca panas memicu kambuhnya penyakit-penyakit bawaan," katanya.

Kemudian tim kesehatan, kata dia, juga mengantisipasi cedera atau patah tulang akibat misalnya terjatuh atau penggunaan escalator.

Untuk musim haji kali ini, menurut Muchtaruddin, muassasah --pihak swasta yang ditunjuk pemerintah Arab Saudi untuk mengurusi haji-- telah memberi akses pada 27 ambulans untuk digunakan selama Armina. Tujuh ambulans digunakan untuk evakuasi jamaah meninggal dunia sedangkan sisanya untuk evakuasi jamaah sakit.

Tim kesehatan juga mendapatkan lima tenda yang ditempatkan di depan setiap maktab untuk memberikan layanan kesehatan bagi setiap jamaah yang membutuhkan.

Sementara itu data dari Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu Kesehatan (Siskohatkes) pada Selasa (30/8) pukul 08.00 waktu Arab Saudi mencatat bahwa total 800 jamaah menjalani rawat inap dan 958 jamaah menjalani rujukan.

Pewarta: Gusti NC Aryani
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016