Purbalingga (ANTARA News) - Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Dinbudparpora) Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, menawarkan destinasi wisata alternatif berupa Kampung Kurcaci, kata Kepala Bidang Pariwisata Dinbudparpora Purbalingga Prayitno.

"Kampung Kurcaci ini berlokasi di Desa Wisata Serang, Kecamatan Karangreja, yang berada di lereng Gunung Slamet. Di Kampung Kurcaci, wisatawan dapat menikmati sejuknya udara Gunung Slamet dan rindangnya ratusan pohon damar," katanya di Purbalingga, Rabu.

Ia mengatakan wahana yang disediakan di Kampung Kurcaci, antara lain rumah pohon dan gazebo yang tersebar di berbagai sudut destinasi wisata itu.

Dengan demikian, kata dia, wisatawan bisa berswafoto dari atas rumah pohon maupun di bawah pohon damar yang tingginya mencapai belasan meter.

Selain itu, lanjut dia, wisatawan juga dapat memainkan berbagai permainan tradisional seperti egrang, sunda manda, benthik, dan dakon.

"Wisatawan juga bisa menikmati keindahan Curug Lawang, berkemah di camping ground, dan fasilitas perpustakaan Kurcaci. Bagi wisatawan yang ingin tiduran di antara pepohonan, pengelola Kampung Kurcaci juga menyediakan hammock (ayunan yang terbuat dari kain) secara gratis," katanya.

Bahkan, kata dia, wisatawan juga akan diajak berkomunikasi dengan bahasa Jawa Krama yang saat ini telah banyak dilupakan anak-anak.

Ia mengatakan bagi wisatawan yang lapar setelah menikmati berbagai wahana tidak perlu khawatir pengelola Kampung Kurcaci juga menyediakan santapan makan siang yang tersaji dalam sebuah tampah.

Menurut dia, menu santapan yang disajikan semuanya khas desa seperti nasi jagung, oseng daun renjeng, oseng welok, oseng tempe, kuluban, mendoan, dan peyek serta ikan asin yang hangat.

Selain itu, lanjut dia, wisatawan dapat menikmati minuman teh yang daun tehnya dipetik dari pekarangan sekitar rumah warga.

"Yang jelas, sebagian besar santapan yang disajikan dibuat dari tanaman sayuran di sekitar rumah warga. Jadi, wisatawan akan selalu terkenang dengan kunjungannya ke Kampung Kurcaci sehingga tidak bosan untuk datang kembali dengan mengajak saudara maupun rekan-rekan mereka," katanya. 

Pewarta: Sumarwoto
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2016