Padang (ANTARA News) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Padang Panjang, Sumatera Barat menyampaikan fenomena alam gerhana matahari cincin yang akan terjadi 1 September 2016 dapat diamati di Seai, Kabupaten Kepulauan Mentawai.

"Puncak gerhana akan teramati pada kontak pertama pukul 17.42 WIB dengan azimuth 278.6 derajat dan ketinggian 8.6 derajat," kata Kepala BMKG Stasiun Geofisika Padang Panjang, Rahmat Triyono saat dikonfirmasi dari Padang, Rabu.

Ia menjelaskan gerhana matahari adalah peristiwa ketika terhalanginya cahaya matahari oleh bulan sehingga tidak semuanya sampai ke bumi.

Peristiwa yang merupakan salah satu akibat dinamisnya pergerakan posisi matahari, bumi, dan bulan itu hanya terjadi pada saat fase bulan baru dan dapat diprediksi sebelumnya, ujarnya.

Menurutnya gerhana matahari cincin dapat diamati di 124 kota dan kabupaten di 10 provinsi, yaitu Sumatera Barat bagian Selatan, Bengkulu, Sumatera Selatan bagian Tenggara, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, dan Jawa Timur bagian Barat.

Gerhana akan teramati pada saat matahari akan terbenam yang dimulai saat kontak pertama terjadi ketika piringan bulan mulai menutupi piringan matahari.

Ia menyampaikan magnitudo gerhana matahari cincin pada 1 September 2016 yang terbesar dapat diamati dari Indonesia adalah 0,066 yaitu di Kalianda, Lampung.

Rahmat menambahkan BMKG Padang Panjang akan melakukan pengamatan pada pukul 17.42 WIB di Bukit Lampu, Mercucuar, Bungus, Padang menggunakan teropong khusus merek Vixon dengan personel Kasi Data dan Informasi Buha M. Simanjuntak, Dedy Hermanto, Fitri Anggriani dan Supriyadi.

Ia menyebutkan pada 2016 akan terjadi lima kali gerhana, yaitu Gerhana Matahari Total (GMT) 9 Maret 2016 yang dapat diamati dari Indonesia, Gerhana Bulan Penumbra (GBP) pada 23 Maret 2016 yang dapat diamati dari Indonesia, Gerhana Bulan Penumbra (GBP) pada 18 Agustus 2016, Gerhana Matahari Cincin (GMC) pada 1 September 2016 dan Gerhana Bulan Penumbra (GBP) pada 16-17 September 2016.

Sebelumnya Ketua Association of the Indonesian Tours and Travel (Asita) pusat Asnawi Bahar mendorong pemerintah daerah yang dilalui jalur gerhana matahari menggelar even wisata, karena merupakan salah satu potensi yang bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan kunjungan wisatawan.

Pewarta: Ikhwan Wahyudi
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016