Denpasar (ANTARA News) - Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Ngurah Rai Bali menyiagakan alat pendeteksi suhu tubuh atau "thermoscanner" untuk mengantisipasi merebaknya virus zika setelah sebelumnya ditemukan kasus tersebut di Singapura.

"Kami siapkan satu alat pendeteksi suhu tubuh. Sejauh ini belum ada tanda penumpang yang baru datang memiliki suhu tubuh yang tinggi," kata Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Ngurah Rai, Lucky Tjahyono di Denpasar, Rabu.

Menurut dia, alat canggih tersebut ditempatkan khusus di terminal kedatangan internasional Bandar Udara Internasional Ngurah Rai.

Selain mengerahkan alat khusus, tim KKP juga memberikan perhatian melalui pengamatan dan deteksi langsung penumpang yang baru tiba khususnya dari Singapura.

Tingginya frekuensi penerbangan yang datang dari negeri singa itu membuat pihak Kesehatan Pelabuhan menerapkan kewaspadaan terkait merebaknya virus zika.

Apabila ditemukan penumpang yang memiliki suhu tubuh tinggi, maka penumpang tersebut akan di karantina terlebih dahulu sebelum dibawa ke rumah sakit.

Untuk mengantisipasi hal itu pihaknya telah menjalin kerja sama dengan Otoritas Bandara Wilayah IV Bali dan Nusa Tenggara, Angkasa Pura I Bandara I Gusti Ngurah Rai dan instansi terkait lainnya.

Kewaspadaan tersebut kembali meningkat setelah negeri tetangga Singapura terdampak virus zika baru-baru ini.

Sebelumnya berdasarkan data WHO, sebanyak 60 negara di dunia sudah tertular virus itu dan 46 negara di antaranya menyatakan kejadian luar biasa zika.

Lucky menjelaskan pengerahan alat pendeteksi suhu tubuh di pintu masuk merupakan salah satu bentuk pencegahan meskipun Bali dan Indonesia belum masuk penularan virus tersebut.

Pemerintah mengingatkan masyarakat untuk selalu menjaga kesehatan lingkungan termasuk melakukan langkah 3M yakni menguras tempat pembuangan air, menutup tempat penampungan air, mengubur barang bekas plus menghindari gigitan nyamuk dengan tidur menggunakan kelambu dan obat antinyamuk.

Pewarta: Dewa Wiguna
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016