Beijing (ANTARA News) - Pihak berwenang Republik Rakyat Tiongkok akan menyiapkan tujuh zona baru perdagangan bebas (FTZ) di seluruh negeri, sehingga jumlahnya menjadi 11, yang diharapkan mampu meraih kesuksesan FTZ sebelumnya.

FTZ baru akan berlokasi di provinsi Liaoning, Zhejiang, Henan, Hubei, Sichuan, Shaanxi serta Kotamadya Chongqing.

Perluasan FTZ tersebut dilakukan hampir tiga tahun setelah peluncuran FTZ pertama di Shanghai untuk menguji berbagai reformasi ekonomi, termasuk keterbukaan untuk investasi asing dan arus modal.

Pada akhir 2014, Tianjin, Fujian dan Guangdong disetujui untuk menjadi kelompok kedua FTZ.

Dengan penambahan tujuh FTZ baru, Tiongkok berharap dapat terus maju dengan reformasi yang lebih luas, yang memungkinkan daerah untuk memanfaatkan keuntungan geografis dan industri mereka yang unik.

"Keputusan untuk memperluas FTZ menunjukkan resolusi yang kuat pihak berwenang dalam memajukan reformasi dan membuka diri," kata Menteri Perdagangan Gao Hucheng dikutip Xinhua.

Menurut Gao , Provinsi Liaoning di timur laut Tiongkok akan fokus pada reformasi yang berorientasi pasar untuk mengubah basis industri lama ke daerah yang lebih kompetitif, sedangkan pesisir Zhejiang diharapkan untuk mengeksplorasi liberalisasi perdagangan komoditas global.

Selain itu, Pusat Tiongkok Henan akan memanfaatkan potensi transportasi dan logistik , sementara Hubei akan membangun basis teknologi tinggi dan memfasilitasi pengembangan Sabuk Ekonomi Sungai Yangtze.

Tiongkok berharap, FTZ di Chongqing , Sichuan dan Shaanxi, yang merupakan daerah kurang berkembang di bagian barat, dapat membantu membuka daerah untuk membangkitkan vitalitas ekonomi mereka.

Penerjemah: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2016