"Melalui pesantren inilah, watak ke-Islaman dan ke-Indonesiaan terbentuk seperti sekarang ini," kata Lukman dikutip kemenag.go.id, Jumat.
Lukman mengatakan pesantren sudah tumbuh sejak tujuh abad yang lalu bersamaan dengan prosesi Islamisasi Nusantara.
Hingga kini, kata dia, pesantren tetap bertahan dan tidak tercerabut dari akar kulturalnya. Bahkan pesantren begitu dinamis, kreatif, inovatif dan memiliki daya penyesuaian yang tinggi terhadap perkembangan masyarakat.
"Yang tak kalah penting lagi adalah saat pergumulan pesantren bersama dengan elemen bangsa melahirkan tradisi keberagaman yang inklusif dan moderat, yang menjadikan ciri khas keberagaman di Indonesia," kata dia.
Lukman mengatakan lembaga pendidikan pesantren di Indonesia merupakan lembaga swadaya masyarakat yang tidak hanya menyelenggarakan pendidikan keagamaan Islam, tapi juga melakukan pemberdayaan kepada masyarakat dan bahkan pusat peradaban Islam.
"Pesantren telah banyak memberikan kontribusi yang luar biasa dalam melakukan pelayanan pendidikan keagamaan Islam," kata Menag yang juga alumni pondok pesantren.
Pewarta: Anom Prihantoro
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016
