Kudus (ANTARA News) - Bayu Satriawardana Salim Putra tampak mencolok di antara ratusan peserta Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulu Tangkis 2016.

Posturnya masih kecil bila dibandingkan dengan peserta lainnya karena usianya memang belum menginjak enam tahun. Peserta kelahiran Lombok, 8 Mei 2011 itu merupakan peserta audisi termuda di Kudus.

Saking mudanya, Bayu hanya menjadi peserta cadangan dan tidak mendapat lawan bertanding.

Jika peserta lain harus melewati tahap screening dan bertanding, Bayu langsung berhadapan dengan legenda bulu tangkis Hastomo Arbi.

Meski harus melawan pemain kenamaan era 1970-an itu. Bayu tidak sedikitpun gentar. Dia tidak ragu melemparkan pukulan-pukulan, mengejar bola, dan melompat dengan lincah untuk membalas pukulan yang diberikan Hastomo.

Saat ditanya apakah dia sempat takut, Bayu dengan mantap mengatakan dia tidak takut sama sekali.

"Enggak takut," kata siswa TK Santo Antonius Ampenan, Lombok itu, kepada ANTARA News, Sabtu.

Hastomo menilai Bayu memang memiliki mental atlet.

"Mentalnya oke. Tolong dijaga jangan sampai dia bosan (bermain bulu tangkis)," pesan Hastomo kepada ayah Bayu, Winardi Salim.

Menurut Winardi, Bayu justru sangat maniak dengan bulu tangkis. Bayu bergabung dengan klub PB Rudy's di Lombok dan juga menjadi anggota termuda.

"Dia latihan lima kali dalam seminggu. Kalau tidak diajak ke GOR, dia menangis. Dia bahkan lebih maniak dibandingkan kakaknya," ujar Winardi.

Kakak Bayu, Ryoga Dwikiwardana Salim Putra, sudah terlebih dahulu masuk ke PB Djarum saat audisi 2015 lalu.

Bayu yang merupakan bungsu dari tiga bersaudara itu bertekad menyusul kakaknya.

"Meskipun usianya masih sangat muda, saya kasih dia ikut audisi. Biar dia bisa mendapat euforia dan suasana audisi," tutur Winardi.

Bayu sempat ditolak saat mencoba mendaftar lewat online karena tidak ada pilihan usia.

"Saat mencoba daftar langsung ke Kudus, ternyata bisa. Dia senang sekali, apalagi dapat kaos PB Djarum," kata suami dari Sri Sugianti itu.

Meskipun tidak lolos ke final, Bayu mengaku sangat senang bisa ikut audisi. Apalagi dia bisa bertemu dengan idolanya, Liem Swie King. Ia bahkan tidak malu-malu mengajak King berfoto "selfie".

"Aku mau jadi kaya Om Liem Swie King. Dia dikenal dengan jumping smash. Aku juga mau jadi juara Olimpiade," tutur Bayu.

Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2016