Manila (ANTRA News) - Presiden Filipina Rodrigo Duterte pada Sabtu, membatalkan perjalanan ke luar negeri pertamanya ke Brunei, menyusul ledakan mematikan di kota asalnya Davao, kata juru bicaranya.

Sebuah bom rakitan meledak di sebuah pasar malam di kota selatan Davao, Jumat, menewaskan sedikitnya 14 orang dan menyebabkan 67 lainnya luka-luka.

Duterte, yang berada di Davao pada saat pengeboman terjadi, mengunjungi lokasi ledakan tersebut dan sudah memantau situasi di sana bersama para anggota kabinetnya dan pejabat tinggi keamanan.

Juru bicara presiden Martin Andanar mengatakan kepada AFP bahwa kunjungan ke Brunei yang sudah dijadwalkan pada Minggu hingga Senin telah dibatalkan.

Duterte, yang menjabat presiden dua bulan lalu, awalnya dijadwalkan mengunjungi Bandar Seri Begawan sebagai bagian dari perjalanan perdana ke negara-negara tetangga.

Dia juga dijadwalkan terbang ke Laos pada Selasa untuk pertemuan regional lalu ke Indonesia pada Kamis untuk kunjungan kerja, kata Andanar, demikian seperti dikutip dari AFP.   (hs)


Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2016