Jakarta (ANTARA News) - Presiden Amerika Serikat Barack Obama membatalkan rencana pertemuan perdana dengan Presiden Filipina Rodrigo Duerte menyusul hinaan yang dilontarkan padanya, seperti yang diutarakan oleh juru bicara Gedung Putih.

Duterte, dikutip dari Reuters, menyebut Obama sebagai “anak sundal” dihadapan jurnalis sehari sebelum pertemuan yang direncanakan berlangsung di Laos, saat para pemimpin Asia Tenggara menyelenggarakan pertemuan tahunan.

Obama mengetahui peristiwa tersebut setelah pertemuan Konferensi Tingkat Tinggi G20 di Hangzhou China.

Saat jumpa pers, ia mengatakan telah meinta timnya untuk berbicara dengan pejabat Filipina “untuk mengetahui, kapan kita dapat melakukan pembicaraan yang konstruktif dan produktif,” sinyal bahwa pertemuan tidak akan terjadi sesuai dengan yang direncanakan.

“Saya selalu ingin yakin bila saya melakukan pertemuan,akan produktif dan menghasilkan sesuatu,” kata Obama kepada jurnalis.

Obama sekarang berencana bertemu Presiden Korea Selatan Park Geun-hye pada Selasa (6/9), menurut Ned Price, juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih, mengenai tes peluru kendali Korea Utara.

Obama tiba di Vientiane, Laos, sebelum dini hari Senin (5/9), kunjungan perdana presiden AS ke Laos, untuk membicarakan pengeboman AS saat Perang Vietnam.

Ia dijadwalkan berbicara tentang kepentingan Asia tenggara dalam kebijakan luar negeri dan ekonomi selama dua periode jabatannya, yang akan berakhir pada 20 Januari tahun depan.

Gedung Putih sebelumnya menyatakan Obama tidak berencana membaahas kekhawatirannya tentang pelanggaran hak asasi manusia di Filipina, saat bertemu Duterte.

Duterte terpilih sejak Mei dan ia berjanju untuk menekan kriminal, menghapus narkoba dan pengedarnya.

Sekitar 2.400 orang tewas sejak ia menjabat pada 1 Juli, termasuk 900 orang saat operasi polisi.

Jumlah lainnya menjadi “kematian dalam penyelidikan”, istilah yang digunakan aktivis HAM Filipina yang merupakan sebutan halus dari main hakim sendiri dan pembunuhan di luar hukum.

Duterte mengatakan akan “kasar” bila Obama membahas HAM dan pembicaraan seperti itu akan membuatnya mengutuk Obama, lalu menyebut makian tersebut.

Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016