Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Selasa sore, bergerak menguat menjadi Rp13.139 per dolar AS.

Analis Riset Forextime Lukman Otunuga di Jakarta, mengatakan, secara umum mata uang dunia bergerak menguat terhadap dolar AS setelah harapan atas peningkatan suku bunga Amerika Serikat dalam waktu dekat, terkikis.

"Sentimen itu membuat selera pelaku pasar uang terhadap aset berisiko, termasuk rupiah menjadi meningkat," katanya.

Apalagi, lanjut dia, prospek ekonomi Indonesia secara umum juga tetap optimistis. Harapan positif dari program amnesti pajak masih menyelimuti pasar yang dipercaya dapat mendongkrak laju produk domestik bruto (PDB).

Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra menambahkan sentimen mengenai harga minyak mentah dunia yang relatif stabil juga turut menopang penguatan mata uang berbasis komoditas, seperti rupiah.

Harga minyak jenis WTI Crude menguat 0,99 persen menjadi 44,88 dolar AS per barel, dan Brent Crude turun 0,88 persen menjadi 47,21 dolar AS per barel.

"Saat ini, pelaku pasar sedang menanti sentimen tambahan untuk penguatan lanjutan bagi mata uang domestik," katanya.

Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada Selasa ini mencatat nilai tukar rupiah bergerak menguat menjadi Rp13.162 dibandingkan kemarin (5/9) Rp13.197.

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2016