Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah dalam transaksi antar bank di Jakarta pada Kamis pagi turun sembilan poin menjadi Rp13.094 per dolar AS.

"Dolar AS kembali bergerak menguat terhadap mayoritas mata uang utama dunia setelah terdepresiasi cukup dalam pada hari sebelumnya (7/9). Namun, penguatan dolar AS masih relatif terbatas karena data Amerika Serikat masih pesimis," kata Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra.

Ia mengatakan penguatan dolar AS cenderung terbatas seiring dengan meredanya harapan bank sentral Amerika Serikat menaikkan suku bunga acuan dalam waktu dekat.

"Sentimen penguatan dolar AS masih rapuh menyusul ekonominya masih mencatatkan perlambatan, terutama laporan aktivitas di sektor manufaktur dan jasa, yang lebih lemah dari ekspektasi," katanya.

Pengamat pasar uang Bank Woori Saudara Indonesia Tbk, Rully Nova, mengatakan sentimen dari peningkatan cadangan devisa Indonesia akan menahan penguatan dolar AS di pasar valas domestik.

Bank Indonesia mencatat posisi cadangan devisa Indonesia akhir Agustus 2016 sebesar 113,5 miliar dolar AS, lebih tinggi dibandingkan dengan akhir Juli 2016 yang sebesar 111,4 miliar dolar AS.

Peningkatan tersebut terutama dipengaruhi oleh penerimaan cadangan devisa, antara lain berasal dari penerimaan pajak dan devisa migas, penarikan pinjaman luar negeri pemerintah, serta hasil lelang Surat Berharga Bank Indonesia (SBBI) valas yang melampaui kebutuhan devisa untuk pembayaran utang luar negeri pemerintah dan SBBI valas jatuh tempo.

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2016