Karimun, Kepri (ANTARA News) - Kementerian Sosial menargetkan hingga akhir 2016, akan mendirikan 300 warung gotong-royong elektronik atau e-Warong sebagai sarana jual beli nontunai bagi peserta Program Keluarga Harapan (PKH).

"Tadi di Batam sudah kita luncurkan 2 elektronik warung gotong royong atau e-Warong. Dan tahun ini targetnya 300 e-Warong. Kemudian, pada tahun 2017 sebanyak 3.000 e-Warong," kata Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa saat meresmikan pencairan dana PKH di Tanjung Balai Karimun, Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau, Sabtu.

Menteri Khofifah menjelaskan, e-Warong merupakan sistem elektronik yang disiapkan untuk melayani jual beli kebutuhan pokok bagi peserta PKH.

Sistem e-Warong diciptakan atas kerja sama Kemensos bersama BRI dan Bulog. BRI menyiapkan rekening bagi setiap peserta PKH berikut aplikasi dan koneksi internetnya.

Sedangkan Bulog menyiapkan kebutuhan pokok yang akan dibeli oleh peserta PKH dengan sistem nontunai.

Ia menuturkan, ada empat jenis kebutuhan yang akan dijual di e-Warong, yaitu beras, gula, minyak goreng dan tepung.

"Tidak bisa dipakai untuk beli yang lain, kecuali empat kebutuhan itu. Kalau bapak nitip rokok, tidak bisa dibelikan pakai dana PKH," katanya.

Sistem e-Warong, menurut Khofifah, bertujuan untuk membantu peserta PKH dalam berbelanja kebutuhan pokok, serta memudahkan pengawasan terkait penyaluran dana PKH.

Setiap peserta PKH akan mendapatkan satu kartu yang disebut dengan Kartu Keluarga Sejahtera yang penggunaannya mirip dengan kartu ATM.

KKS, jelas dia, bisa digunakan untuk mengambil uang tunai dan bisa untuk transaksi nontunai seperti melalui e-Warong.

"Kartu ini di belakangnya ada garis hitamnya. Fungsinya sama seperti kartu ATM. Pemegang kartu ini, nantinya bisa menggunakannya untuk menerima bantuan raskin, dan bantuan-bantuan sosial lainnya, sepanjang yang bersangkutan memang terdaftar dalam program itu," tuturnya.

Khusus untuk Kabupaten Karimun, dia mengatakan akan disiapkan sebanyak 8 e-Warong.

"Satu e-Warong itu maksimal menerima 1.000 penerima raskin. Di Karimun ada sekitar 8.000 penerima raskin, maka kebutuhan e-Warong maksimal 8," katanya.

Terkait koneksi internet agar penerapan e-Warong dapat menjangkau daerah pulau, dia mengatakan BRI memiliki koneksi internet yang cukup luas dan mampu menjangkau daerah pulau.

"BRI sebagai mitra memiliki koneksi internet yang luas dengan satelit barunya, BRI bisa cover setiap desa. Untuk Karimun koneksi internet juga bagus, maka sebetulnya e-warong possible dilakukan di sini, pasti semua ada prosesnya," ucap Menteri Khofifah Indar Parawansa.

Pewarta: Rusdianto Syafruddin
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016