Jember (ANTARA News) - Tim SAR gabungan menemukan jenazah pelajar bernama Rifki Maulana yang terseret ombak di Pantai Payangan, Kecamatan Ambulu, Kabupaten Jember, Jawa Timur, Selasa siang.

"Jenazah Rifki ditemukan radius 3 mil sebelah selatan dari lokasi hilangnya korban di dekat bukit Seruni Pantai Payangan dan jenazahnya terlihat mengapung," kata Koordinator Pos SAR Jember Dini Nurfitria di Pantai Payangan Jember.

Dua dari tiga pelajar korban kecelakaan laut dinyatakan hilang karena terseret ombak pantai selatan saat bermain dan mandi di Pantai Payangan, Minggu (11/9). Kedua korban itu adalah Rifki (17) warga Desa Karangharjo-Kecamatan Silo, dan Nawawi (17) warga Desa Seputih-Kecamatan Mayang.

"Tim SAR menggunakan perahu karet untuk mengevakuasi jenazah korban dan selanjutnya dibawa ke pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) untuk divisum, kemudian jenazah akan diserahkan kepada keluarga korban untuk dimakamkan," tuturnya.

Menurut dia, pencarian tim SAR gabungan yang terdiri dari Basarnas Jember, Pos TNI AL Puger dan Tim SAR Lokal Rimba Laut pada Selasa diperluas hingga radius 3 mil dari tempat kejadian hilangnya korban.

"Warga dan nelayan setempat juga membantu melakukan pencarian dua pelajar yang hilang itu, namun baru satu korban yang ditemukan meninggal dunia atas nama Rifki, sedangkan korban Nawawi masih belum ditemukan," katanya.

Sejauh ini, lanjut dia, ombak di Pantai Payangan cukup besar, sehingga pencarian di laut dengan menggunakan perahu karet juga harus ekstra hati-hati, sedangkan penyisiran darat juga dilakukan sepanjang pantai Payangan, Pantai Watu Ulo hingga pesisir Pantai Pasir Putih Malikan (Papuma).

Dini menjelaskan pencarian korban hilang terpaksa dihentikan usai ditemukan korban Rifki karena ombak di pantai selatan Jember itu cukup tinggi hingga mencapai 3 meter, sehingga pencarian akan dilanjutkan pada Rabu (14/9).

"Sesuai dengan prosedur, pencarian korban akan dilakukan hingga tujuh hari setelah kecelakaan laut yang terjadi di Pantai Payangan Jember. Kami berharap satu korban lagi bisa ditemukan secepatnya," ujarnya menambahkan.

Pewarta: Zumrotun Solichah
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016