Setelah menjalani operasi cesar selama satu jam, empat bayi kembar dari pasangan Mirna dan Sayuti warga Ngagel Mulyo ini terlahir dengan kondisi sehat,"
Surabaya (ANTARA News) - Bayi kembar empat pasangan Mirna dan Sayuti lahir dengan cara operasi cesar di Rumah Sakit dr Soetomo Surabaya Jawa Timur dengan berat antara 1.500 gram sampai dengan 2.100 gram setiap anak.

Dokter Spesialis Anak Rumah Sakit dr Soetomo Surabaya dr Agus Harianto Sp.A di Surabaya, Selasa, mengatakan, bayi kembar empat yang dilahirkan secara operasi cesar ini memasuki usia kehamilan selama 34 minggu.

"Setelah menjalani operasi cesar selama satu jam, empat bayi kembar dari pasangan Mirna dan Sayuti warga Ngagel Mulyo ini terlahir dengan kondisi sehat," katanya.

Ia mengemukakan, empat bayi tersebut masing-masing satu orang bayi berjenis kelamin laki-laki dan tiga orang bayi yang berjenis kelamin perempuan.

"Saat ini bayi tersebut masih dalam pengawasan tim dokter dan ditempatkan di NICU bayi untuk melakukan pengawasan ketat terhadap kondisi empat bayi kembar yang terlahir prematur," katanya.

Menurutnya, tim dokter bayi kembar kondisi kelahiran bayi prematur ini harus mendapat pengawasan intensif dengan alasan organ vital terutama jantung bayi yang terlahir prematur dan akan mengalami gangguan akibat kurang sempurnanya jaringan tubuh.

"Saat ini, pengawasan terhadap bayi kembar tersebut akan terus kami lakukan supaya kalau terjadi apa-apa segera bisa dilakukan tindakan yang cepat dan tepat," katanya.

Sementara itu, Sayuti orang tua bayi tersebut mengaku sampai dengan saat ini masih belum memikirkan apa nama yang akan diberikan untuk empat bayi kembarnya tersebut.

"Kami belum mempersiapkan nama yang tepat, namun kami ada rencana kalau nama dari empat orang anak kami ini kalau dirangkai akan menjadi kata love atau yang berarti cinta," katanya.

Ia berharap, bayi yang sudah lahir kali ini bisa melewati masa-masa kritis sehingga bisa tumbuh dengan normal seperti layaknya bayi-bayi yang lainnya.

"Kami berharap bayi kami bisa melewati masa kritis dan juga bisa normal seperti bayi yang lainnya," katanya berharap.

Pewarta: Indra Setiawan
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016