Memang rata-rata proyek yang kami kerjakan sekarang masih belum dibayar, makanya penyerapan anggaran masih rendah. Tapi, pasti akan segera kami bayar."
Jakarta (ANTARA News) - Gubernur Basuki Tjahaja Purnama mengaku optimistis Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI Jakarta Tahun Anggaran (TA) 2016 dapat terserap secara maksimal.

Seperti diketahui, penyerapan APBD DKI hingga pertengahan September tercatat 40 persen atau sebesar Rp24 triliun, kata Gubernur Basuki di Balai Kota, Jakarta Pusat, Kamis.

Angka tersebut lebih tinggi apabila dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, yakni hanya sebesar 21 persen.

Saat ini, Basuki mengatakan penyerapan anggaran masih terbilang cukup rendah. Penyerapan yang masih rendah itu disebabkan adanya sejumlah pekerjaan proyek yang belum dibayarkan.

"Memang rata-rata proyek yang kami kerjakan sekarang masih belum dibayar, makanya penyerapan anggaran masih rendah. Tapi, pasti akan segera kami bayar," kata pria yang biasa disapa Ahok itu.

Menurut dia, penyerapan anggaran yang saat ini masih rendah itu juga disebabkan adanya masalah dalam pengadaan barang dan jasa di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.

"Jadi, memang pengadaan barang yang kami lakukan banyak yang bermasalah. Bahkan, beberapa pengadaan barang gagal dilakukan karena kami mendapatkan kualitas barang yang buruk," tutur Basuki.

Meskipun demikian, dia mengungkapkan Pemprov DKI Jakarta menargetkan hingga akhir tahun ini, penyerapan anggaran bisa mencapai 90 persen.

Selain itu, Pemprov DKI juga sempat mengajukan revisi APBD yang sebelumnya sebesar Rp67,1 triliun menjadi Rp62,9 trilun.

Pewarta: Rr. Cornea Khairany
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016