Tulungagung (ANTARA News) - Kementerian Perhubungan dan PT Angkasa Pura I meninjau lahan yang diusulkan sebagai lokasi bandara di wilayah Tulungagung bagian selatan, Jawa Timur, Kamis (15/9).

"Dari empat yang kami usulkan, tim Kemenhub dan Angkasa Pura hanya meninjau satu lokasi yang ada di wilayah perbatasan antara Kecamatan Campurdarat dan Tanggunggunung," kata Bupati Syahri Mulyo mengkonfirmasi tindak lanjut usulan calon lokasi bandara di Tulungagung, Jumat.

Menurut Syahri, probabilitas lahan yang ditinjau untuk dipilih sebagai lokasi bandara komersial sangat besar.

Pasalnya, kata dia, lokasinya dinilai strategis yang mudah diakses dari jalur lintas selatan (JLS), kota Tulungagung maupun daerah-daerah lain se kitarnya.

Selain itu, lanjut Syahri, lahan yang diusulkan berstatus hutan negara atau di bawah pengelolaan Perhutani sehingga proses pembebasan dinilai lebih mudah.

"Apabila pemangku kepentingan banyak yang terlibat dalam pembangunan, maka pekerjaan akan segera tuntas. Selain itu dalam pembebasan lahan bisa lebih mudah," ujarnya.

Syahri menuturkan, lahan yang diperlukan untuk pembangunan bandara minimal sekitar 200 hektare atau maksimal 500-an hektare.

"Kami yakin Kemenhub dan PT Angkasa Pura I akan memilih lokasi dengan risiko minim untuk menghindari kendala dalam pembebasan lahan yang nantinya berdampak dalam pembangunan," ucapnya.

Dari hasil peninjauan, kata Syahri, calon lahan di wilayah Tulungagung selatan itu layak dan memiliki nilai tinggi dibanding tiga titik lokasi yang diajukan pemda.

"Karena melihat arah angin lokasi ini sangat bagus, serta untuk transportasi juga bisa terjangkau. Semoga nantinya Tulungagung bisa jadi ditetapkan untuk pembangunan bandara," ujarnya.

Sebelumnya, Pemda Tulungagung mengajukan usulan empat lokasi bandara masing-masing di wilayah Kecamatan Rejotangan, Campurdarat, Tanggunggunung dan Pakel.

Pewarta: Destyan HS
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016