Jakarta (ANTARA News) - Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mempromosikan kawasan industri ke investor Amerika Serikat pada ajang dialog US-Indonesia Investment Summit yang diselenggarakan AmCham Indonesia.

"Kami harapkan investasi Amerika Serikat di Indonesia, dari komitmen investasi di 73 proyek industri yang totalnya masih di bawah 100 juta dollar AS, dapat meningkat,” papar Airlangga lewat siaran pers di Jakarta, Jumat.

Airlangga mempromosikan empat kawasan industri yang sangat prospektif untuk investor yang saat ini sedang dibangun, yakni kawasan industri Dumai, kawasan industri JIIPE Gresik, kawasan industri Kendal serta kawasan indstri Kaltim. Keempatnya memiliki lokasi yang strategis, didukung fasilitas infrastruktur yang memadai serta memiliki sumber daya alam dan energi yang dibutuhkan oleh industri.

Dalam sesi diskusi yang juga menghadirkan Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Thomas Trikasih Lembong ini, Airlangga mengharapkan investasi AS di Indonesia dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi kedua negara.

Selain itu, dapat meningkatkan nilai tambah industri manufaktur dan, bila memungkinkan, meningkatkan kontribusi signifikan industri dalam negeri pada jaringan produk global. “Investasi Amerika Serikat di sektor industri berperan penting dalam peningkatan kapabilitas teknologi di Indonesia, sehingga Indonesia dapat berpartisipasi dalam global value chain,” ujarnya.

Dalam lima tahun terakhir, Indonesia memperoleh surplus perdagangan dengan Amerika Serikat sebesar 8,6 miliar dollar AS.

Pada 2015, ekspor Indonesia ke AS sebesar 16,2 Miliar dollar AS, sedangkan impor mencapai 7,6 miliar dollar AS. Airlangga menyampaikan, peluang berinvestasi di Indonesia semakin menguntungkan dengan didukung jumlah penduduk kelas menengah yang terus meningkat dan memiliki potensi pasar sebesar 1,8 Triliun dollar AS.

Selain itu, ditambah bonus demografis, serta didukung adanya sumber daya alam yang terjamin dan ditunjang oleh iklim politik yang stabil dalam sepuluh tahun terakhir. Faktor-faktor tersebut diharapkan dapat dimanfaatkan oleh Amerika Serikat untuk meningkatkan investasinya di Indonesia.

Komitmen investasi AS, dijelaskan Menperin, meliputi sektor industri makanan dan minuman, industri logam, permesinan dan elektronika, kimia dan industri farmasi. Sementara itu, peluang lain yang potensial bagi investor AS terdapat di sektor hilirisasi industri berbasis sumber daya mineral, industri gasifikasi batubara dan industri petrokimia, industri agro, industri galangan kapal serta industri komponen otomotif dan kedirgantaraan.

Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016