Jakarta (ANTARA News) - Setelah melaksanakan Ignition kedua pada 27 Agustus di Balai Sidang Universitas Indonesia, Gerakan Nasional 1000 Startup Digital melaksanakan workshop kedua untuk kota Jakarta.

"Setelah Ignition, untuk masuk ke Workshop yang pertama disaring mindset-nya dulu, karena kami ingin mendapatkan startup yang punya hati, punya otak dan punya otot," kata Octa Ramayana, Academic and Research Partner Kibar kepada ANTARA News, di Jakarta, Sabtu.

Setelah menjaring 200 peserta pada Ignition 2 Jakarta, 100 peserta terpilih kemudian lanjut ke tahap workshop kedua yang dibagi menjadi dua kelas dengan masing-masing diikuti 50 peserta.

Di tahap ini, para peserta diharapkan dapat memetakan permasalahan yang muncul serta solusi berdasarkan inspirasi yang telah mereka dapat dari fase Ignition.

Masalah yang akan mereka pecahkan adalah masalah yang sudah disiapkan oleh tim Lab Kinetic melalui bank of problems yang diberikan pada para peserta sebelum Workshop dimulai.

Setelah peserta memilih masalah yang akan dipecahkan, mereka akan dibagi ke dalam sebuah tim, sesuai dengan permasalahan yang ingin mereka cari solusinya.

Pada hari pertama workshop, peserta akan mendapatkan materi Design Thinking di mana mereka akan mengidentifikasi dan memetakan masalah yang ingin mereka pecahlam sampai nantinya mereka menemukan alternatif solusi atas masalah tersebut.

Pada hari kedua workshop, peserta akan mendapatkan materi Market Validation dan Business Model.

Setelah mengidentifikasi masalah dan menemukan alternatif solusi, peserta kemudian harus memvalidasi apakah ide solusi yang mereka temukan tersebut memang dibutuhkan oleh masyarakat atau tidak. Setelah target pasar jelas, selanjutnya membuat model bisnis yang tepat atas solusi mereka tersebut.

"Besok saya akan berbagi ilmu tentang validasi pasar, misalnya kita punya ide apa biar tidak terlalu lama di pikiran, kita enggak akan tahu kalau sebenarnya itu berarti," ujar Jaka Wiradisuria, Head of New Product RUMA.

Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2016