Jeddah (ANTARA News) - Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Daerah Kerja Airport menyatakan, penumpukan barang-barang jamaah yang tidak lolos pemeriksaan pada hari pertama kepulangan di Bandara King Abdul Aziz, Jeddah, hampir mencapai satu ton.

"Hingga saat ini pada awal-awal penerbangan tampaknya para jamaah belum bisa memenuhi sepenuhnya imbauan kementerian agama. Yakni dengan tas tentengan," kata Kepala Sektor Satu PPIH Daerah Kerja Airport Mulyo Widodo di Jeddah, Minggu.

Menurut Mulyo, tas tangan jamaah masih banyak yang memiliki berat melebihi batas yang ditentukan yaitu 7 kilogram. Tumpukan barang yang tidak terangkut itu merupakan barang-barang milik jamaah yang berasal dari sembilan kelompok terbang (kloter) gelombang pertama.

"Tentunya kami tidak bosan-bosannya para jamaah agar kiranya mematuhi anjuran kementerian agama. Sehingga tidak terjadi hal-hal yang menurut kami mubazir. Sehingga di sini terjadi penumpukan mendekati hampir satu ton," katanya.

Ia mengatakan jauh hari petugas telah menyampaikan di pemondokan agar baik tas tangan maupun koper diharapkan tidak melebihi berat yang ditentukan yaitu 7 kg untuk tas tangan dan 32 kg untuk koper. Kedua tas tersebut juga diharuskan bebas dari barang-barang yang dilarang, terutama air zamzam.

"Tapi pada praktiknya, jamaah masih melebihi kapasitas tersebut. Sesungguhnya apabila memenuhi standar yang wajar, dapat tetap terkunci di dalamnya. Selama di dalamnya tidak terdapat air zamzam, maka akan diloloskan," katanya seraya menegaskan tidak ada toleransi untuk air zamzam karena dinilai membahayakan penerbangan jika sampai tumpah.

Barang-barang yang tidak dapat terangkut tersebut terpaksa ditinggalkan di bandara oleh pemiliknya atau dikirim melalui kargo kecuali untuk air zamzam.

Sementara itu di ruang pemeriksaan bandara King Abdul Aziz Jeddah tampak menggunung botol-botol bekas air mineral berisi air zamzam yang dirazia dari tas tangan para jamaah. Untuk air zamzam, setiap jamaah akan mendapatkan jatah lima liter setibanya di Tanah Air.

Namun banyak jamaah yang merasa jatah lima liter itu jauh dari cukup sehingga memncoba-coba peruntungan untuk menyelundupkan ke tas tangan dan koper sekalipun ada imbauan dari petugas.

"Oleh-oleh yang paling dicari dari haji air zamzam. Kalau lima liter kurang sekali," kata Mulyono, jamaah dari embarkasi Surabaya.

Ia mengaku pada 10 tahun lalu setiap jamaah masih mendapatkan jatah 10 liter air zamzam dan diperbolehkan membawa tambahan di pesawat.

Sembilan kloter jamaah yang dipulangkan pada Sabtu (17/9) adalah kloter 1 debarkasi Banjarmasin yang dipulangkan dengan Saudi Airways SV 5900 dan kloter 1 Debarkasi Jakarta Pondok Gede yang lepas landas pukul 10.00 waktu Arab Saudi dengan Garuda Indonesia GA 7561.

Berikutnya, kloter 1 Debarkasi Padang lepas landas pukul 12.40 waktu Arab Saudi dengan Garuda Indonesia GA 3401, kloter 1 Debarkasi Medan pada pukul 14.39 waktu Arab Saudi dengan GA 3201, dan kloter 1 Debarkasi Jakarta Bekasi pukul 17.10 waktu Arab Saudi dengan GA 1301.

Selanjutnya, kloter 1 Debarkasi Surabaya lepas landas pukul 18.30 waktu Arab Saudi dengan SV 5640, kloter 1 Debarkasi Batam pukul 19.00 waktu Arab Saudi dengan SV 5612 dan kloter 2 Debarkasi Jakarta Pondok Gede yang pukul 19.40 waktu Arab Saudi dengan GA 7461.

Jamaah gelombang pertama yang tiba melalui Bandara Madinah akan dipulangkan melalui Bandara Jeddah yang terletak lebih kurang 1,5 jam perjalanan dari Mekkah.

Pewarta: Gusti NC Aryani
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2016