Bandung (ANTARA News) - Kontingen Sumatera Selatan meminta panitia untuk mengevaluasi pelaksanaan PON XIX di Jawa Barat karena di lapangan sering bermasalah.

Ketua Umum Aquatik Sumsel Widodo di Bandung pada Selasa mengaku bahkan cabang olahraga binaanya juga sudah diintimidasi saat pertandingan polo air babak semifinal.

Atlet Sumsel dipukul saat pertandingan dan itu tidak diperbolehkan, ujar dia.

Apalagi PON untuk mencari atlet berprestasi sehingga pertandingannya harus dilaksanakan sportif dan jujur, ujar dia.

Oleh karena itu, pihaknya minta kepada PB PON untuk mengevaluasi pelaksanaan pesta olahraga empat tahunan tersebut.

Begitu juga bagi atlet yang bermasalah dalam pertandingan tersebut dan oknum aparat keamanan yang diduga melakukan pemukulan harus diberikan sanksi.

Memang, lanjut pembina cabang polo air Sumsel itu, pihaknya menekankan kepada para atlet untuk bermain secara profesional, serta harus selalu menahan diri dan tidak mudah terpancing yang bisa menimbulkan permasalahan lainnya.

Menurut Widodo yang juga Kepala Dinas Pendidikan Sumsel itu, pemain daerahnya sudah berpikir dewasa sehingga tidak mudah terpancing emosi.

Apalagi daerahnya sudah berpengalaman karena rutin menjadi tuan rumah kegiatan olahraga internasional, kata dia.

Sumsel pada 2018 akan menjadi tuan rumah Asian Games sehingga semua peserta untuk menjaga itu.

Sebagaimana pada pertandingan semifinal polo air terjadi keributan antara tim Sumsel dengan tuan rumah Jabar.

Akibat keributan itu pertandingan terhenti sekitar sepuluh menit.

Pewarta: Ujang Idrus
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2016