Soreang, Kabupaten Bandung (ANTARA News) - Lifter Jawa Barat Sri Wahyuni yang memecahkan rekor PON atas nama Supeni yang kini jadi pelatihnya, mengaku hanya menyiapkan diri dua pekan sebelum perhelatan akbar olahraga nasional ini.

"Saya tak banyak waktu untuk menghadapi PON, cuma dua minggu, tapi waktu itu digunakan secara maksimal," kata lifter peraih perak pada Olimpiade Rio de Janeiro, di Gelora Sabilulungan Sijalak Harupat, Kabupaten Bandung, Selasa.

Menurutnya, hal tersebut yang mneyebabkan total angkatan di PON tidak bisa lebih besar dari total angkatan di Olimpiade.

"Sedih juga, tetapi ini hasil maksimal," kata peraih angkatan terbaik snatch di Olimpiade Brasil seberat 82 kilogram dan clean and jerk 107 kilogram itu.

Pada PON di daerahnya sendiri, atlet berusia 22 tahun itu hanya berhasil mengangkat barbel 81 kilogram pada jenis angkatan snatch dan 101 kilogram clean and jerk.

Total peraihan angkatannya itu memecahkan rekor Supeni ketika masih membela Aceh pada PON 2008 di Sumatera Selatan seberat 80 kilogram.

Ketika disinggung mencoba angkatan 111 kilogram dan gagal, ia mengatakan ingin mencoba angkatan lebih baik.

"Saya harus mencoba itu, namun belum berhasil," kata dia.

Ia pun mengaku ingin terus berlatih guna memperbaiki angkatannya, dan berharap bisa ikut olimpiade berikutnya.

Pada kesempatan yang sama, ia pun berpesan kepada generasi muda agar memanfaatkan peluang yang ada dan jangan malas untuk terus berlatih.

"Ayo kita harus bangkit," katanya. 

Pewarta: Triono Subagyo
Editor: Monalisa
Copyright © ANTARA 2016