Jakarta (ANTARA News) - Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa ditutup turun sebesar 19,34 poin atau 0,36 persen menjadi 5.302,49, menjelang pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC).

Sementara kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 bergerak turun 3,49 poin (0,38 persen) menjadi 915,72.

Kepala Riset Universal broker Indonesia Satrio Utomo di Jakarta, mengatakan pelaku pasar cenderung waspada dalam menghadapi keputusan hasil pertemuan FOMC mengenai kebijakan suku bunga Amerika Serkat pada 21-22 September 2016.

"Sentimen mengenai hasil keputusan FOMC membuat pemodal cenderung melakukan aksi jual," katanya.

Meski melemah, lanjut dia, namun indeks BEI ditutup masih berada di atas level psikologis batas bawah di posisi 5.286 poin.

Sementara itu, Analis Riset Adrian M. Priyatna Adrian M Priyatna memprediksi IHSG masih berada pada fase negatif. IHSG hari ini diperkirakan akan bergerak pada kisaran 5.240-5.324 poin pada perdagangan Rabu (21/9).

Ia merekomendasikan beberapa saham yang dapat diperhatikan di antaranya AKR Corporindo Tbk (AKRA), Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), Vale Indonesia Tbk (INCO), Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA), dan Unilever Indonesia Tbk (UNVR).

Sementara itu tercatat frekuensi perdagangan saham di BEI mencapai 262.335 kali transaksi dengan total jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 8,11 miliar lembar saham senilai Rp6,53 triliun.

Bursa regional, di antaranya indeks Bursa Hang Seng melemah 19,59 poin (0,08 persen) ke level 23.530,86, indeks Nikkei turun 27,14 poin (0,16 persen) ke level 16.492,15, dan Straits Times menguat 2,55 poin (0,09 persen) posisi 2.854,69.


Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2016