Jakarta (ANTARA News) - Berawal dari coba-coba mengenakan batik dalam variasi gaya busana, tak diduga berujung masuknya batik dalam ajang Los Angeles Fashion Week (LAFW) 2017 yang akan digelar 25 September-2 Oktober 2016.

"Pertama kali hanya main-main saja, mengetes (dengan mengenakan busana) batik. Anak-anak muda di sana ternyata suka batik. Di situ kami sadar, batik tidak harus serius, bisa mengarah pada gaya anak muda," ujar Perwakilan IWA, Fabiola Sondakh di Jakarta, Selasa.

Atas dasar itu pulalah, Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) LA bersama Indonesian Women Alliance (IWA) di LA mengikutsertakan lima desainer Indonesia dalam LAFW, sekaligus memperkenalkan fesyen Indonesia di sana.

"Kami tawarkan batik ke LAFW, ternyata mereka tertarik dan kebetulan di waktu summer spring," tutur Fabiola. Kelima desainer yang terpilih antara lain Rinda Salmun, Ivan Gunawan, Oscar Lawalata, Aurelia Santoso dan Nonita Respati. Kelimanya dikurasi langsung oleh panitia LAFW. Selain dalam ajang LAFW, batik juga akan diperkenalkan melalui program Explore Indonesia 2016 di Santa Monica Promenade dan Fowler Museum University of California Los Angeles pada 24-25 September mendatang.

Selain batik, produk kopi Indoesia juga akan dihadirkan. Upaya ini diklaim bisa mendukung perekonimian Indonesia secara keseluruhan. Pada akhirnya, kegiatan ini diharapkan juga dapat mengupayakan peningkatan peluang kerjasama dalam perdagangan dan penanaman modal antara Indonesia dan Amerika Serikat.

Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016