Target Tokyo adalah kita perbaiki medali dan peringkat kita
Jakarta (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo meminta agar keikutsertaan pada ajang Paralimpik 2020 di Tokyo, Jepang dipersiapan dari sekarang agar Indonesia mampu meraih prestasi lebih baik dibanding Paralimpik 2016 di Brasil.

Paralimpik atau Paralimpiade merupakan ajang Olimpiade bagi para penyandang disabilitas yang digelar setiap empat tahun sekali dan diselenggarakan seusai Olimpiade di tempat yang sama.

"Pak Presiden betul-betul memberikan apresiasi dan beri selamat sekaligus bangga luar biasa karena paralimpian kita masih bisa pertahankan tradisi perunggu dan tentu Pak Presiden mengatakan ini harus dipersiapkan dari sekarang untuk menyamput Paralimpiade 2020 di Tokyo, Jepang," kata Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis.

Setelah mengantar sembilan paralimpian (atlet paralimpik) bertemu dengan Presiden Joko Widodo, Imam mengatakan Presiden juga minta agar paralimpian disiapkan menghadapi Asian Games (dan Asian Para Games) 2018 di Indonesia.

"Pesan Presiden adalah segala sesutu dipersiapkan dan direncanakan dengan baik termasuk menuju Asian Games 2018 di Indonesia dan Paralimpiade 2020 di Tokyo. Harus dipersiapkan dengan baik. Sistemnya diperpaiki sampai pengelola manejemen rekrutmen atlet diperbaiki," katanya.

Imam mengatakan hingga saat ini Indonesia memprioritaskan empat cabang olahraga untuk bertanding pada Paralimpik 2016 di Brasil maupun Paralimpik 2020 di Tokyo yakni angkat berat, tenis meja, atletik dan renang.

Di Paralimpik 2016, Indonesia yang mengirimkan sembilan atlet meraih satu medali perunggu atas nama Ni Nengah Widiasih (Widia) pada cabang angkat berat putri kelas 41 kg.

Menurut Imam, peraih medali Paralimpik akan mendapatkan bonus sama dengan peraih mendali Olimpiade sehingga Widia akan memdapatkan bonus satu miliar rupiah dan tunjangan hari tua Rp10 juta per bulan seumur hidup.

Semua bonus peraih medali untuk olimpiade dan paralimpik akan diserahkan pada akhir Oktober 2016, kata Imam.

Dia optimistis Indonesia akan bisa lebih baik di Paralimpik 2020 karena rata-rata paralimpian berusia muda dan pada Paralimpik 2016 sebenarnya tampil lebih baik dibandingkan sebelumnya.

"Target Tokyo adalah kita perbaiki medali dan peringkat kita. Dari sembilan atlet setidaknya perbaiki rekor masing-masing, seperti atlet renang kita, Syuci. Syuci jadi satu-satuanya perenang wanita dari Asia di Paralimpik Brasil. Dia peringkat ke 5 dan masih berusia 15 tahun," katanya.

Selain Widia, paralimpian yang diterima Presiden adalah Siti Mahmudah (angkat berat) Setyo Budi Hartanto (atletik), Abdul Halim Dalimunte (atletik), Agus Ngaimin (renang) , Jendi Panggabean (renang) , Syuci Indriyani (renang), Marinus Melianus Yowey (renang) dan David Jacob (tenis meja).

Pewarta: Santoso
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2016