Sleman (ANTARA Newsw) - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Yogyakarta memprediksi bahwa  memasuki musim pancaroba ini, hujan lebat dan petir akan melanda wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta.

"Wilayah DIY saat ini sedang masuk musim pancaroba. Pada masa ini, potensi hujan lebat yang disertai petir dan angin kencang berpotensi muncul terutama saat sore sampai malam hari," kata Koordinator Stasiun Klimatologi, Badan Meterologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta Joko Budiono, Kamis.

Menurut dia, berdasarkan tinjauan kondisi atmosfer terkini dan memasuki masa pancaroba dalam beberapa hari ke depan, wilayah DIY berpotensi mengalami hujan lebat disertai kilat atau petir.

"Kondisi ini juga berpeluang terjadi angin kencang serta gelombang tinggi di wilayah pesisir selatan Jawa," katanya.

Ia mengatakan, intensitas hujan tertinggi akan terjadi di wilayah Kabupaten Sleman, Kulon Progo dan Kota Yogyakarta.

"Prediksi curah hujan dalam dasarian 3 (10 hari terakhir) untuk Sleman dan Kulon Progo selama September bisa mencapai 50-100 milli meter," katanya.

Joko mengatakan, masyarakat dihimbau agar waspada dan berhati-hati akan dampak yang ditimbulkan seperti potensi genangan air hujan, pohon tumbang, banjir dan longsor.

"Penguna transportasi laut dan para nelayan juga diminta meningkatkan kewaspadaan terhadap tinggi gelombang yang mencapai 2,5 hingga 4 meter," katanya.

Ia mengatakan, hujan dengan intensitas tinggi yang saat ini melanda beberapa wilayah Indonesia, termasuk DIY, disebabkan adanya fenomena "madden julian oscilator (MJO). Yakni, munculnya gugusan uap air yang saat ini sedang aktif di wilayah indonesia sehingga berdampak pada peningkatan intensitas hujan.

"Kondisi ini diperkirakan akan berlangsung hingga tiga hari ke depan. Kami imbau masyarakat untuk waspada kemungkinan adanya bencana alam akibat dari fenomena ini," katanya.

Pewarta: Victorianus Sat Pranyoto
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2016