Tokyo (ANTARA News) - Gempa dengan kekuatan awal dinyatakan 6,5 Skala Richter mengguncang lepas pantai Wilayah Kanto sampai ke bagian tenggara Ibu Kota Jepang, Tokyo, Jumat pagi, dan membuat permukaan air laut berubah sedikit.

Menurut badan ramalan cuaca di Tokyo, guncangan terjadi pada pukul 09.14 waktu setempat dan terjadi di 34,4 derajat Lintang Utara 141,7 Bujur Timur, dengan pusat gempa berada di Samudra Hindia sekitar 150 kilometer di sebelah tenggara Katsuura, di Prefektur Chiba Selatan.

Lembaga cuaca itu mencatat kedalaman gempa ialah 10 kilometer di bawah permukaan laut.

Di skala seismik Jepang dengan puncak 7 gempa tersebut berukuran 1 pada Skala itu, kata lembaga cuaca Jepang, dan Tokyo serta Prefektur Kanagawa dan Chiba --yang berdekatan-- termasuk dalam zona seismik tersebut.

Prefektur Nagano, Shizuoka, Gunma, Ibaraki, Fukushima dan Miyagi, semuanya, menyaksikan gempa itu dimasukkan ke dalam Skala 1 di dalam Skala Seismik Jepang, kata lembaga tersebut.

Badan cuaca Jepang belum mengeluarkan saran atau peringatan tsunami akibat gempa di lepas pantai itu, kata Xinhua, Jumat pagi. Tapi lembaga tersebut menyatakan meskipun belum ada laporan mengenai kerusakan, mungkin "ada sedikit perubahan permukaan air laut di wilayah pantai".

Peningkatan gempa baru-baru ini di wilayah pantai dan lepas pantai wilayah Kanto --yang tak memiliki pantai-- di Pulau Honshu, termasuk Prefektur Ibaraki, yang berbatasan dengan Samudra Pasifik di sebelah timur-laut Tokyo dan Prefektur Saitama, diduga berkaitan dengan peningkatan aktivitas di sepanjang Jalur Tektonik Median Jepang, kata lembaga cuaca tersebut.

Sistem itu, yang juga dikenal dengan nama Jalur Tektonik Median, adalah yang paling panjang dan telah memperlihatkan peningkatan kegiatan belakangan ini, kata petugas seismologi di Tokyo.

(Uu.C003)

Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2016