Karawang (ANTARA News) - Tim dayung Jawa Barat menyapu bersih medali emas di nomor 1.000 meter cabang dayung perahu naga atau dragon boat, di venue dayung Situ Cipule, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Jumat.

Dari tiga medali emas yang diperebutkan pada babak final nomor 1.000 meter cabang dragon boat, tim dayung Jawa Barat berhasil memborong emas yang diperebutkan.

Tiga emas tersebut di antaranya diperoleh dari nomor 10 pedayung 1.000 meter outra, 10 pedayung 1.000 meter Putri dan 20 pedayung 1.000 meter putra.

Pada perebutan medali emas yang disaksikan ratusan penonton, emas pertama diraih tim dayung dari nomor 10 Pedayung 1.000 meter putra setelah menjadi yang tercepat hingga ke garis finis.

Tim dayung putri Jabar ini menjadi yang tercepat setelah bersaing ketat dengan tim dayung Papua dan Papua Barat. Dalam pertandingan itu, tim dayung perahu naga Jabar mampu membukukan catatan waktu 4:36,08 menit.

Catatan waktu itu terpaut tipis dengan tim dayung perahu naga Papua yang mencatatkan waktu 4:36,92. Sedangkan tim dayung Papua Barat yang mencapai posisi ketiga hanya mencatatkan waktu 4:40,34.

Persaingan ketat juga terjadi di perebutan emas nomor 10 pedayung 1.000 meter putri. Terjadi perebutan posisi pertama dan kedua antara tim dayung Jabar dengan Papua.

Tapi dalam persaingan ketat itu, keberuntungan berada di tim dayung perahu naga Jabar yang berhasil mencapai posisi pertama dengan catatan waktu 5:03,75 menit. Disusul tim Papua yang mencatatkan waktu 5:04,14.

Selanjutnya perebutan emas di nomor 20 pedayung 1.000 meter putra, tim dayung tuan rumah menjadi yang tercepat menaklukkan Sulawesi Tenggara yang berada di posisi kedua.

Dalam pertandingan ini, tim dayung Jabar mencatatkan waktu tercepat 4:00,31. Sedangkan tim dayung Sulawesi Tenggara hanya mampu membukukan catatan waktu 4:01,77.

Dengan penambahan tiga emas pada perebutan emas di nomor 1.000 meter cabang dayung perahu naga, maka kini koleksi emas yang diraih tim dayung tuan rumah bertambah menjadi 13 medali emas.



Pewarta: M. Ali Khumaini
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2016