Bahkan sampai meninggalkan Bandung untuk balik ke Sulteng pun mereka tidak pernah berkoordinasi dengan KONI
Palu (ANTARA News) - Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djanggola menginstruksikan Bupati Morowali Anwar Hafid untuk melaporkan Iwan Said ke polisi dalam kasus dugaan penipuan yakni membawa atlet muaythai asal Sulteng ke PON XIX tanpa koordinasi dengan KONI dan menelantarkan atlet itu di Jakarta.

Kepada wartawan di Palu, Jumat, gubernur menilai bahwa Iwan Said yang merupakan pelatih yang membawa atlet muaythai ke PON, telah melakukan penipuan dengan mengatasnamakan atlet untuk meminta uang puluhan juta kepada bupati dan sejumlah anggota DPRD Morowali.

"Saya sudah menghubungi bupati dan meminta bupati segera melaporkan kasus yang telah mencemarkan nama baik pemerintah daerah itu ke polisi," kata Longki.

Langkah hukum tersebut, kata Longki, merupakan salah satu respon pemerintah daerah terhadap peristiwa yang memalukan daerah tersebut.

Longki belum mengetahui persis apakah Bupati Morowali Anwar Hafid sudah melaporkan kasus itu ke polisi, namun mengatakan bahwa dalam pembicaraan telepon, Anwar Hafid menyatakan siap membawa kasus itu ke polisi.

Untuk mencegah kasus serupa terjadi lagi, gubernur mengaku akan mengevaluasi kinerja pihak KONI.

Sementara itu Sekretaris KONI Sulteng Safei yang dihubungi wartawan melalui telepon mengatakan tim muaythai asal Morowali ini berangkat atas inisiatif sendiri dari Morowali ke Bandung namun sampai di Bandung, mereka tidak pernah melapor atau berkoordinasi dengan KONI maupun Posko kontingen Sulteng.

"Bahkan sampai meninggalkan Bandung untuk balik ke Sulteng pun mereka tidak pernah berkoordinasi dengan KONI," ujarnya.

Safei juga menyebutkan bahwa Pengurus Provinsi Muaythai Sulteng tidak pernah melaporkan ke KONI Sulteng soal keberangkatan anak-anak muaythai itu mengikuti PON XIX.

Media massa di Jakarta pada Kamis (22/9) ramai memberitakan soal terlantarnya atlet muaythai Sulteng itu di Stasiun Kereta Api Manggarai, Jakarta, karena tidak punya uang untuk membeli tiket kembali ke daerah asal.

Pewarta: Muhammad Hajiji
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2016