Jakarta (ANTARA News) - Rais Syuriyah PBNU KH Zakky Mubarak mengajak para ulama, guru, ustadz, dan dai untuk lebih proaktif memberikan pencerahan sekaligus menyelamatkan umat dari serbuan paham keagamaan yang salah.

"Sudah bukan masanya ulama seperti dulu yang lebih banyak menunggu," kata Kiai Zakky di Jakarta, Jumat, menanggapi semakin gencarnya penyebaran paham radikalisme di masyarakat.

Imam Besar Masjid Arif Rahman Hakim Universitas Indonesia itu mengatakan, selain berdakwah di dalam forum pengajian dan majelis taklim, ulama harus menulis melalui website, media sosial, dan media massa.

Menurut dia, langkah proaktif itu penting untuk membendung paham radikal terorisme yang selama ini banyak menggunakan ayat-ayat Al Quran dan Hadits yang dipahami secara dangkal, bahkan memutarbalikkan maknanya.

"Kelompok radikal selama ini hanya mengandalkan kulitnya saja dan memutarbalikkan maknanya untuk melancarkan propagandanya, bahkan mengafirkan orang yang tidak sepaham," katanya.

Ia khawatir apabila pemahaman secara parsial itu diterima mentah-mentah oleh umat, maka akan menambah besar jumlah simpatisan dan pengikut kelompok radikal.

Dewan Pakar Masjid Agung Sunda Kelapa ini mengatakan Islam perlu didalami secara berkesinambungan sehingga agama itu jadi komprehensif dan secara keseluruhan.

Menurutnya, untuk memahami agama Islam tidak bisa belajar sendiri, melainkan wajib belajar pada ahlinya yaitu kiai, ulama, ustadz, guru, dan dai.

"Tapi ahli itu pun harus jelas track record-nya, di mana pendidikannya, dan latar belakangnya," kata Kiai Zakky.

Pewarta: Sigit Pinardi
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2016